Tegas! Wamenlu RI Desak Israel Dikeluarkan dari PBB

Reporter: Bagus - Editor: Bagus
- Selasa, 12 November 2024, 09:03 PM
Anis Matta. Dok. Antara

JAKARTA, MATAJAMBI.COM - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Muhammad Anis Matta, dalam KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)-Liga Arab di Riyadh pada 11 November, menyerukan langkah diplomatik tegas terhadap Israel atas tindakan agresinya terhadap Palestina.

Anis Matta mendesak agar Israel diisolasi dari komunitas internasional dan dikeluarkan dari keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pernyataan tersebut disampaikan dalam bahasa Arab dan disiarkan melalui kanal YouTube Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh.

Anis menekankan pentingnya komunitas internasional untuk tidak membiarkan kejahatan perang dan tindakan yang dianggap sebagai genosida terhadap rakyat Palestina berlangsung tanpa konsekuensi yang nyata. Ia meminta negara-negara meningkatkan upaya politik dan diplomatik untuk mengakhiri konflik, tidak hanya di Gaza tetapi juga di Lebanon, demi mencegah eskalasi yang lebih luas di kawasan Timur Tengah. Langkah ini dianggap sebagai bentuk tekanan agar Israel mematuhi keputusan PBB, Dewan Keamanan PBB, dan Mahkamah Internasional (ICJ).

Wamenlu RI juga mengimbau negara-negara Arab dan Islam untuk menolak segala bentuk normalisasi hubungan dengan Israel, menyesuaikan dengan Inisiatif Perdamaian Arab yang mendukung penyelesaian konflik Israel-Palestina. Upaya isolasi ini, menurut Anis, bertujuan untuk menegaskan bahwa pelanggaran terhadap hukum internasional harus disertai dengan sanksi.

Baca Juga : Kematiannya Kejutkan Publik, Ini Jadwal Pemakaman Aktor Song Jae Rim

Selain Indonesia, Malaysia turut mendukung upaya mengeluarkan Israel dari PBB. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, pada 4 November lalu, mengumumkan bahwa pemerintahnya sedang merumuskan draf resolusi untuk meminta Majelis Umum PBB mempertimbangkan pengeluaran Israel dari organisasi tersebut. Draf ini masih dalam tahap negosiasi dan diperkirakan akan segera diajukan untuk mendapatkan dukungan.*


Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X