Ucapkan Selamat kepada Donald Trump atas Kemenangannya di Pilpres AS, Puting Sebut "Pria Sejati"

Reporter: Bagus - Editor: Bagus
- Sabtu, 09 November 2024, 07:00 PM
Donald Trump dan Vladimir Putin Foto: (Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS)

SOCHI, MATAJAMBI.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya mengucapkan selamat secara langsung kepada Donald Trump atas kemenangannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat pekan lalu. Ucapan ini muncul di tengah ketegangan yang masih membara antara Rusia dan AS terkait perang di Ukraina. Putin menyampaikan apresiasi atas keberanian Trump, khususnya saat insiden ancaman pembunuhan dalam kampanye di Pennsylvania beberapa bulan lalu. Menurut Putin, Trump telah bertindak sebagai "pria sejati."

Dalam pidato di klub diskusi Valdai di Sochi, Putin menyebut pandangan Trump untuk memperbaiki hubungan AS-Rusia dan menyelesaikan konflik di Ukraina sebagai langkah yang layak diperhatikan. Putin mengisyaratkan kesiapan Rusia untuk berdialog, terutama jika pemerintahan Trump ingin memperbaiki hubungan bilateral yang tegang.

Selama kampanye, Trump menyatakan optimisme untuk membawa perdamaian di Ukraina dalam waktu singkat, meskipun ia belum menjelaskan langkah konkret yang akan diambil. Di sisi lain, Trump sering menghadapi tuduhan sebagai agen Rusia, yang kembali dibantah oleh pejabat Moskow, mengingat Trump pernah bersikap keras terhadap Rusia selama menjabat.

Perang Ukraina, yang telah berlangsung lebih dari dua tahun, berada pada fase intens yang menurut sejumlah pejabat mungkin menuju tahap akhir. Pasukan Rusia dilaporkan bergerak maju dengan kecepatan yang signifikan. Putin menetapkan bahwa untuk menghentikan perang, Ukraina harus melepaskan ambisi bergabung dengan NATO dan menarik pasukannya dari wilayah yang diklaim oleh Rusia, termasuk Krimea dan sebagian besar wilayah Donbas, Zaporizhzhia, dan Kherson yang kini berada di bawah kendali Moskow.

Baca Juga : Jepang Tanpa Bek Andalan Shogo Taniguchi Saat Hadapi Indonesia, Ini yang Terjadi!

Putin mengkritik kebijakan Barat yang, menurutnya, mendorong dunia ke dalam ketidakstabilan. Ia menegaskan bahwa meskipun Rusia siap berdialog dengan mempertimbangkan kepentingan bersama, Rusia tidak akan tunduk pada tekanan. Selain itu, Putin mengklaim bahwa China adalah sekutu utama Rusia, sementara hubungan dengan AS bergantung pada keputusan Washington.*


Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X