Update Terkini Pasca Gempa Jepang, PWNI Kementerian Luar Negeri Ceritakan Kondisi WNI Saat Ini

Reporter: Musriah - Editor: Musriah
- Jumat, 09 Agustus 2024, 08:51 AM
Orang-orang bergegas keluar gedung saat gempa berkekuatan Magnitudo 7,1 mengguncang area Miyazaki.

TOKYO, MATAJAMBI.COM - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengonfirmasi bahwa hingga saat ini belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa bermagnitudo 7,1 yang mengguncang Perfektur Miyazaki, Jepang, pada Kamis 8 Agustus 2024 kemarin.

Judha menyatakan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka telah berkoordinasi dengan simpul masyarakat Indonesia di berbagai perfektur yang terdampak gempa untuk memastikan keselamatan WNI di wilayah tersebut.

"Hingga saat ini belum terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban," kata Judha dalam keterangan pers yang disampaikan pada Jumat 9 Agustus 2024.

Menurut data imigrasi Jepang, ribuan WNI saat ini berada di beberapa perfektur yang terdampak gempa. Di pusat gempa di Perfektur Miyazaki, tercatat ada 1.869 WNI. Sementara itu, di Perfektur Kochi terdapat 836 WNI, di Perfektur Oita ada 2.099 WNI, dan di Perfektur Ehime terdapat 1.418 WNI.

Baca Juga : Update Klasemen Paris 2024: Indonesia Melesat ke Peringkat 28, Thailand dan Malaysia Mundur Dulu!

Baca Juga : Rizki Juniansyah Raih Medali Emas di Olimpiade Paris 2024, Akhiri Puasa Emas Angkat Besi Indonesia

Judha menambahkan bahwa KBRI Tokyo akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas Indonesia untuk memastikan keamanan para WNI di Jepang.

Gempa yang terjadi pada 8 Agustus 2024 pukul 16:43 waktu setempat berpusat di kedalaman 30 km laut Hyuganada, Perfektur Miyazaki. Gempa ini juga memicu tsunami setinggi 1 meter di Perfektur Kochi, Oita, Miyazaki, dan Ehime. Otoritas setempat telah mengeluarkan peringatan dan melakukan evakuasi di beberapa daerah yang berisiko tinggi.*


Tags

Berita Terkait

X