Rekaman ini segera menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial, dengan banyak warganet yang mengecam tindakan para pendaki tersebut. Mereka dianggap mengabaikan keselamatan diri demi konten, padahal sudah ada larangan tegas untuk mendaki Gunung Dukono yang masih aktif.
Menurut laporan terbaru dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada Senin, 19 Agustus 2024, Gunung Dukono mengalami sebanyak 184 kali gempa letusan dengan amplitudo bervariasi antara 7-34 mm dan durasi gempa mencapai 56,86 detik.
Selain itu, terdapat 61 kali gempa tektonik jauh dan 1 kali gempa tremor menerus. Berdasarkan data tersebut, aktivitas vulkanik di Gunung Dukono masih sangat tinggi, sehingga masyarakat di sekitar area gunung diimbau untuk tetap waspada dan selalu mengenakan masker untuk melindungi diri dari bahaya abu vulkanik.
Hingga 20 Agustus 2024, status Gunung Dukono masih berada di Level II (Waspada), dengan rekomendasi agar tidak ada aktivitas dalam radius 3 km dari Kawah Malupang Warirang. Sepanjang tahun 2024 ini, Gunung Dukono telah tercatat mengalami 34 kali letusan, menjadikannya salah satu gunung berapi yang paling aktif di Indonesia. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya mengikuti arahan dan larangan yang dikeluarkan oleh otoritas terkait, terutama ketika berhadapan dengan kekuatan alam yang tidak dapat diprediksi.*