Penjelasan Tim SAR dan Kondisi Naomi
Menurut Sumarudin, salah satu anggota tim SAR Bambangan, Naomi ditemukan di jalur yang melenceng sangat jauh dari jalur resmi pendakian. Dia menyebutkan bahwa Naomi tersesat di luar jalur sejak Pos 9 dan kemudian memilih arah yang salah, menyusuri jalur yang sepi dan tidak ada pendaki lainnya.
"Dia salah jalur mulai dari atas batas vegetasi, mengambil jalur kanan. Tidak ada pendaki di sana, dan dia benar-benar sendirian. Jaraknya dari Pos 7 ke tempat dia ditemukan sekitar 3 kilometer,” jelas Sumarudin.
Meski tersesat, Naomi tetap bersikap tenang dan berusaha menjaga kondisi tubuhnya. Ia juga dilaporkan tidak mengalami luka yang serius meskipun sempat kelelahan dan mengalami beberapa luka ringan akibat medan yang sulit.
“Dia bawa roti satu bungkus dan berhasil menghemat makanannya. Setengah bungkus dimakan pada hari pertama, dan setengahnya lagi ia makan sedikit demi sedikit sampai akhirnya ditemukan,” tambah Sumarudin.
Baca Juga : Ini Kumpulan Game Telegram Seru yang Bakal Listing di Oktober 2024
Selain makanan, air menjadi sumber kehidupan penting bagi Naomi. Beruntung, di Gunung Slamet terdapat banyak sumber mata air yang aman untuk dikonsumsi, sehingga Naomi bisa bertahan dengan air yang ditemukan di perjalanan.
Kisah Naomi Daviola memberikan pelajaran penting bagi para pendaki, khususnya pendaki pemula yang sering kali mengikuti kegiatan open trip tanpa persiapan yang matang. Pendakian gunung, terutama gunung setinggi Slamet, membutuhkan perencanaan yang baik, termasuk perbekalan yang cukup, pemandu yang berpengalaman, dan selalu mengikuti jalur pendakian resmi.