Bejolo di Ujung Tanjung: Kolaborasi Seniman dan Maestro Jolo Hidupkan Tradisi di Jambi

Reporter: Adri - Editor: Adri
- Rabu, 24 Juli 2024, 09:38 AM
Bejolo di Ujung Tanjung: Kolaborasi Seniman dan Maestro Jolo Hidupkan Tradisi di Jambi

JAMBI, MATAJAMBI.COM - Ratusan penonton memadati pergelaran "Bejolo di Ujung Tanjung", sebuah pertunjukan kolaborasi antara enam seniman dan tiga maestro Senandung Jolo yang melibatkan 100 anak-anak sekolah di Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, Jambi pada Sabtu 20 Juli 2024.

Acara ini menjadi sorotan utama karena keberhasilannya menggabungkan elemen tradisi dan modernitas, memberikan pengalaman yang mendalam bagi para penonton.

Tiga maestro Senandung Jolo yang terlibat adalah Wak Mariam, Wak Degum, dan Wak Zuhdi, didampingi oleh seniman pengajar Muhammad Taufiq Hidayat, Fino Andreka, Dwi Putra Yan Ramadona, Anggi Okfrida (seniman musik), Ajeng Briliant (seniman tari), dan Suwandi Wendy (seniman teater tradisi).

Kolaborasi ini bertujuan untuk mewariskan tradisi Senandung Jolo kepada generasi muda dan menumbuhkan kebanggaan terhadap nilai dan kearifan Bejolo.

Baca Juga : Tren Menghirup Gas Balon di Kalangan Remaja: Kenali Bahaya yang Menginta

"Kita ingin mewariskan tradisi Senandung Jolo kepada anak-anak dan membuat masyarakat bangga terhadap nilai dan kearifan Bejolo," kata Maestro Zuhdi pada Rabu 24 Juli 2024. Zuhdi telah mulai mengolah tradisi Senandung Jolo menjadi pertunjukan musik sejak tahun 1985, meskipun perjuangannya sering kali menghadapi tantangan ekonomi dan keluarga.

Upaya Zuhdi dan teman-teman di bawah naungan Sanggar Mengorak Silo membuahkan hasil manis ketika Senandung Jolo diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia pada tahun 2014. Sanggar Seni Mengorak Silo juga mendapatkan hibah Dana Indonesiana Kemdikbudristek untuk mewariskan pengetahuan Senandung Jolo kepada generasi muda.

Halaman:

Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X