MATAJAMBI.COM - Polresta Banyuwangi menggelar acara talkshow bertajuk ‘Banyuwangi Berseri dalam Semangat Literasi’ sebagai bagian dari rangkaian Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025.
Dalam kegiatan yang digelar di di Hotel Aston Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis, 24 Juli 2025, acara ini menjadi forum interaktif yang mempertemukan pemerintah, akademisi, praktisi media, tokoh masyarakat, dan generasi muda untuk membahas literasi digital di era teknologi yang kian berkembang.
Pada forum diskusi ini, CEO Promedia Teknologi Indonesia, Agus Sulistriyono menegaskan perbedaan mendasar antara media online dan media sosial.
Agus Sulistriyono menilai, media sosial memungkinkan siapa pun memposting informasi tanpa proses verifikasi, sedangkan media online profesional dikelola oleh redaksi dengan tanggung jawab jurnalistik yang jelas.
Baca Juga: Bupati Batang Hari Hadiri Tradisi Sedekah Bubur, Warga Ramai-Ramai Bawa Rantang dari Rumah
"Literasi digital sangat penting agar masyarakat dapat membedakan mana informasi yang berasal dari media sosial dan mana yang berasal dari media online yang terverifikasi,” kata Agus Sulistriyono.
CEO Promedia kemudian menyoroti fenomena media online yang menjadikan komentar di media sosial sebagai sumber utama berita.
"Ini berpotensi membingungkan masyarakat. Jangan terpengaruh oleh informasi yang belum jelas. Saring informasi dan cari referensi dari beberapa sumber terpercaya sebelum menyebarkannya," tegas Agus Sulistriyono.
Agus menekankan, media online memiliki ciri khas, antara lain keberadaan kantor dan struktur redaksi yang jelas sehingga dapat dipertanggungjawabkan jika muncul masalah konten.
Baca Juga: Heboh Penggerebekan Suami Polisi di Rumah Selingkuhan, Istri Teriak: 'Ini Dia, Pak!'
"Inilah pentingnya publik memahami karakteristik media agar tidak mudah terpapar informasi keliru," tuturnya.
Promedia Teknologi Indonesia, jelas Agus Sulistriyono, telah membangun ekosistem media online terbesar di Tanah Air dengan 1.200 media dan 40.000 penulis di seluruh Indonesia. Perusahaan terus mengawasi kualitas konten agar tidak menyesatkan publik.
"Promedia berpegang pada koridor Dewan Pers dan selalu menjaga agar setiap konten berita tidak menyerang pihak mana pun serta tidak keluar dari kaidah jurnalistik," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Agus Sulistriyono juga menyampaikan komitmen Promedia dalam memberikan pengarahan dan pelatihan bagi ekosistem medianya, demi memastikan keberlangsungan media digital yang sehat dan berintegritas.