Metronews

Baru Pulang dari Tanah Suci, Ribuan Jemaah Diminta Waspada: Ini Gejala yang Harus Segera Diperiksa!

0

0

matajambi |

Senin, 16 Jun 2025 09:50 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

 

MATAJAMBI.COM - Proses pemulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci kini telah memasuki tahap intensif.

Sejak gelombang pertama kedatangan pada 11 Juni 2025, lebih dari 23 ribu jemaah telah kembali ke tanah air.

Setibanya di Indonesia, para petugas haji meminta para jemaah untuk tidak mengabaikan kondisi kesehatan mereka.

Ibadah haji bukan hanya perjalanan spiritual, tetapi juga aktivitas fisik yang sangat menguras tenaga.

“Kami sarankan jemaah yang merasakan gejala seperti demam, batuk, atau sesak napas segera mencari pertolongan medis ke fasilitas kesehatan terdekat, baik itu rumah sakit maupun puskesmas,” ujar dr. M. Imran, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Daerah Kerja Makkah, dalam keterangan pers dari Makkah, Senin 16 Juni 2025.

Baca Juga: Panas! Prabowo Ambil Alih Kisruh Pulau Aceh–Sumut, Keputusan Final Diumumkan Pekan Ini

Imran mengingatkan pentingnya kewaspadaan dalam dua pekan pertama setelah kepulangan. Menurutnya, masa inkubasi gejala penyakit yang dibawa dari luar negeri bisa muncul dalam 14 hari.

Selain itu, ia juga meminta para jemaah untuk menyampaikan riwayat aktivitas dan perjalanan selama berada di Arab Saudi kepada petugas medis sebagai bagian dari skrining kesehatan.

“Ceritakan secara rinci aktivitas selama di Tanah Suci, agar tenaga kesehatan bisa memberikan penanganan yang lebih akurat dan cepat,” tegasnya.

Salah satu penyebab gangguan kesehatan yang kerap muncul setelah haji adalah perbedaan ekstrem suhu antara Arab Saudi dan Indonesia. Selama musim haji, suhu di Makkah dan Madinah bisa mencapai titik ekstrem yang sangat tinggi.

Baca Juga: Bupati Muaro Jambi Hadiri QRIS Temple Run 2025, Dorong Sinergi Ekonomi Digital dan Promosi Wisata Sejarah

“Saat ini Arab Saudi sedang mengalami puncak musim panas. Hari ini, suhu di Makkah tercatat mencapai 45 derajat Celsius, sementara di Madinah bahkan tembus 47 derajat,” ungkap dr. Imran.

Ia juga menambahkan bahwa kondisi udara yang sangat kering dan kelembapan yang rendah turut memperparah dampak suhu panas terhadap tubuh para jemaah.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER