Sebagai bagian dari langkah antisipatif, Kemenkes turut meminta masyarakat yang berencana melakukan perjalanan ke luar negeri, terutama ke kawasan ASEAN, untuk meningkatkan kehati-hatian.
Warga diimbau selalu menggunakan masker di ruang publik yang padat, menjaga kebersihan tangan, dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti demam, batuk, atau sesak napas setelah bepergian.
Selain itu, pihak bandara dan pelabuhan internasional di Indonesia juga diminta memperketat pengawasan terhadap pelaku perjalanan luar negeri, terutama yang berasal dari wilayah dengan tingkat kasus tinggi.
Baca Juga: Terkuak! Alasan 1 Juni Jadi Hari Lahir Pancasila, Begini Kisah Sejarahnya
Pemeriksaan suhu tubuh dan pemberlakuan protokol kesehatan kembali diperkuat di beberapa pintu masuk internasional seperti Bandara Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Batam.
Dalam rangka mencegah penyebaran varian baru yang berpotensi lebih menular, pemerintah melalui Badan Litbangkes terus melakukan pemetaan genomik terhadap sampel positif Covid-19.
Upaya ini dilakukan untuk mendeteksi varian baru sejak dini dan merespons dengan cepat bila terjadi mutasi yang membahayakan.
Kemenkes juga kembali mengingatkan pentingnya vaksinasi booster, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, tenaga kesehatan, serta individu dengan komorbid.
Baca Juga: Terkuak! Alasan 1 Juni Jadi Hari Lahir Pancasila, Begini Kisah Sejarahnya
Program vaksinasi gratis di sejumlah fasilitas kesehatan kembali diaktifkan sejak awal Mei 2025 untuk meningkatkan kekebalan populasi.
Meski kondisi dalam negeri menunjukkan tren positif, pemerintah Indonesia tetap bersiaga menyikapi dinamika kasus Covid-19 di kawasan regional.
Imbauan ini bukan sekadar peringatan, melainkan upaya preventif agar Indonesia tidak kembali mengalami gelombang besar seperti tahun-tahun sebelumnya.