Meski begitu, gelombang protes justru semakin membesar setelah video debat antara Aura dan Dedi beredar luas di media sosial. Banyak netizen membela Aura dan menganggap bahwa menghapus perayaan wisuda adalah langkah yang terlalu drastis.
Sementara itu, beberapa pihak mendukung Dedi Mulyadi karena dinilai berani membuat keputusan demi kepentingan bersama dan penghematan anggaran pendidikan.
Isu ini pun semakin melebar menjadi perdebatan publik tentang batas usia remaja dan penting atau tidaknya perayaan wisuda bagi pelajar. Sampai saat ini, baik pihak Aura Cinta maupun Gubernur Dedi Mulyadi belum memberikan pernyataan lanjutan.