MATAJAMBI.COM-Zara Dar, seorang kandidat PhD di bidang teknik dari Amerika Serikat, kini menjadi sorotan publik setelah memilih keluar dari pendidikan akademis untuk meniti karier sebagai pembuat konten di OnlyFans. Pengumuman ini langsung viral dan memicu beragam spekulasi, mendorong Zara memberikan klarifikasi secara langsung.
Melalui serangkaian unggahan di platform media sosial X, Zara membeberkan beberapa poin penting terkait identitas serta alasan di balik langkah besar dalam hidupnya. Ia mengungkapkan bahwa banyak informasi yang beredar tidak sesuai fakta, termasuk asumsi mengenai latar belakang dirinya.
"Sejak saya mengunggah video tentang alasan saya berhenti dari program doktoral untuk fokus di OnlyFans, saya menemukan banyak kesalahan informasi yang tersebar luas, baik disengaja maupun tidak," tulisnya.
Zara menegaskan bahwa dirinya belum pernah memberikan wawancara eksklusif terkait keputusan tersebut. Salah satu kesalahpahaman terbesar adalah anggapan bahwa ia adalah seorang influencer kecantikan asal Pakistan bernama Zara Dar. "Nama asli saya adalah Darcy, dan saya menggunakan singkatan 'Dar' sebagai nama panggung," jelas Zara. "Saya bukan warga Pakistan. Saya lahir dan tumbuh besar di Texas, AS, dengan warisan budaya campuran dari Amerika, Persia, Eropa Selatan, Timur Tengah, dan India."
Baca Juga : Mencekam! Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Meledak Setelah Razia Aparat
Sebelum sepenuhnya terjun sebagai kreator di OnlyFans, Zara Dar merupakan mahasiswa PhD di bidang ilmu komputer di University of Texas. Ia juga dikenal luas melalui kanal YouTube-nya, tempat ia berbagi wawasan tentang teknologi dan pembelajaran mesin dengan lebih dari 126 ribu pelanggan.
Zara menjelaskan bahwa keputusannya untuk meninggalkan pendidikan doktoral berakar dari ketidakpuasan terhadap rutinitas administratif yang menumpuk serta minimnya penghargaan atas kerja keras akademisi.
"Banyak akademisi yang bekerja di balik layar tanpa mendapatkan apresiasi yang pantas, dan saya merasa jalur ini tidak sesuai dengan ekspektasi saya," ujar Zara dalam video berjudul 'PhD dropout to OnlyFans model' yang ia unggah di YouTube.
Meski bukan pilihan yang mudah, Zara meyakini bahwa OnlyFans menawarkan kebebasan finansial dan ruang untuk berkreasi. Zara mengaku telah meraup pendapatan hingga $1 juta yang ia gunakan untuk melunasi cicilan rumah keluarganya dan membeli kendaraan baru.
Baca Juga : Hasil Evaluasi Smart City: Kabupaten Batanghari Raih Skor Tertinggi di Jambi dan Sumatera
"Seorang profesor di Amerika rata-rata menghasilkan sekitar $100.000 per tahun, sementara saya mampu memperoleh lebih dari itu melalui OnlyFans tanpa terjebak dalam beban kerja administratif," ucapnya.
Selain meluruskan identitasnya, Zara juga membantah keterlibatannya dalam deepfake atau produk palsu yang beredar dengan mencatut namanya. "Saya tidak memiliki kaitan dengan video deepfake atau produk yang diklaim menggunakan identitas saya," tegas Zara. Ia mengingatkan para pengikutnya untuk berhati-hati terhadap konten yang tidak memiliki sumber resmi.
Langkah Zara meninggalkan dunia akademis untuk fokus di OnlyFans memicu berbagai reaksi dari publik. Ada yang mendukung dan memuji keberaniannya, namun tak sedikit yang mengkritik keputusan tersebut sebagai tindakan terburu-buru.
Meski begitu, Zara tetap optimis terhadap masa depannya. Ia berencana terus berbagi konten edukatif tentang teknologi melalui kanal YouTube sambil menikmati fleksibilitas dan kebebasan finansial yang ditawarkan oleh OnlyFans.