Pemain Depan:
- M. Mierza F. (Asiana)
- M. Aldiyansyah Taher (PPLOP DKI)
- Fadly Alberto (Bhayangkara FC)
Skuad ini dihuni oleh pemain-pemain potensial yang siap mengharumkan nama Indonesia di tingkat Asia. Kehadiran pemain seperti Mathew Baker yang bermain di Melbourne City menambah kepercayaan diri tim, apalagi dengan kombinasi pengalaman dari pemain dalam negeri seperti Nazriel Alvaro dari Persib dan Fandi Ahmad dari Persija.
Persiapan Timnas dan Insiden Gagal Latihan Resmi
Jelang laga perdana melawan Kuwait, Timnas U-17 Indonesia sempat mengalami kendala ketika sesi latihan resmi atau Official Training pada Selasa (22/10/2024) batal digelar. Insiden ini terjadi karena bentrokan jadwal dengan Timnas U-15 Kuwait yang berlatih di waktu yang sama. Situasi ini jelas membuat pelatih Nova Arianto kecewa.
Nova mengungkapkan bahwa latihan ini sangat penting untuk melatih aspek taktikal, terutama latihan set-piece, yang membutuhkan kondisi lapangan yang steril. Sayangnya, karena masalah tersebut, rencana taktikal yang sudah dipersiapkan harus diganti dengan latihan menjaga intensitas agar para pemain tetap bugar.
Meski insiden ini terjadi, Nova tetap berusaha menjaga motivasi pemain dan menegaskan bahwa situasi tersebut tidak akan dijadikan alasan jika hasil pertandingan tidak sesuai harapan. Fokus tim tetap tertuju pada meraih hasil positif di laga perdana.
Skenario Lolos ke Putaran Final Piala Asia U-17 2025
Agar bisa melaju ke putaran final Piala Asia U-17 2025 yang akan diselenggarakan di Arab Saudi, ada dua skenario yang bisa ditempuh oleh Timnas Indonesia:
-
Juara Grup
Posisi juara grup akan secara otomatis membawa Indonesia lolos ke putaran final. Oleh karena itu, meraih kemenangan di setiap pertandingan sangat penting agar Indonesia dapat menempati posisi teratas di Grup G.
-
Runner-up Terbaik
Indonesia juga memiliki peluang lolos sebagai runner-up terbaik dari 10 grup yang ada. Namun, syarat untuk lolos sebagai runner-up terbaik cukup berat. Pada grup yang berisi empat peserta, pertandingan melawan tim peringkat keempat tidak akan dihitung. Oleh sebab itu, jika Indonesia berada di posisi kedua, hasil melawan Kepulauan Mariana Utara (tim peringkat keempat) tidak akan diperhitungkan. Indonesia perlu mengumpulkan poin sebanyak mungkin dari dua laga kunci melawan Kuwait dan Australia.
Dengan melihat persaingan ketat di Grup G, menjadi juara grup adalah skenario paling aman bagi Indonesia untuk melangkah ke putaran final. Oleh karena itu, laga melawan Kuwait dan Australia akan menjadi penentu utama perjalanan Timnas U-17 Indonesia di turnamen ini.*