HANOI, MATAJAMBI.COM - Vietnam Utara tengah berduka setelah Topan Yagi menerjang wilayah tersebut, menewaskan 325 jiwa dan menyebabkan 177 orang masih dinyatakan hilang. Bencana ini juga memicu banjir parah dan tanah longsor yang menghancurkan banyak area, termasuk pusat industri utama di Hanoi.
Sekolah-sekolah Ditutup dan Warga Dievakuasi
Akibat bencana ini, beberapa sekolah di Hanoi terpaksa diliburkan. Para siswa diminta untuk tinggal di rumah selama minggu ini demi keselamatan mereka. “Ini adalah banjir terburuk yang pernah saya lihat. Terlebih dalam 30 tahun,” ungkap Tran Le Quyen, seorang warga Hanoi berusia 42 tahun, seperti melansir Reuters.
Banjir yang melanda dataran rendah memaksa ribuan penduduk untuk dievakuasi dari rumah mereka. Ketidakpastian mengenai tingkat kerusakan dan dampak lebih lanjut masih membayangi kehidupan warga.
Kerusakan Parah pada Industri dan Infrastruktur
Topan Yagi juga mengakibatkan kerusakan signifikan pada sektor industri. Banyak pabrik di pusat industri berorientasi ekspor di Vietnam Utara mengalami kerusakan berat dan gudang-gudang mereka terendam air. Akibatnya, beberapa pabrik harus ditutup dan diperkirakan akan memerlukan waktu berminggu-minggu untuk kembali beroperasi secara penuh.
Baca Juga : Presiden Sebut Banyak Perwira TNI-Polri Belum Pernah ke IKN
Gangguan ini berpotensi mempengaruhi rantai pasokan global, mengingat Vietnam adalah lokasi penting bagi perusahaan multinasional yang mengoperasikan fasilitas produksi besar di negara ini. Produk yang diproduksi sebagian besar diekspor ke Amerika Serikat, Eropa, dan negara-negara maju lainnya.
Jembatan Runtuh dan Kerusakan Lainnya
Dalam peristiwa yang memilukan, sebuah jembatan di provinsi Phu Tho runtuh pada hari Senin kemarin. Sebuah video menunjukkan sebuah truk jatuh ke sungai di bawahnya, menambah daftar kerusakan yang ditimbulkan oleh topan ini.
Dampak Global dan Keterkaitan dengan Perubahan Iklim
Topan Yagi sebelumnya menerjang Tiongkok Selatan dan Filipina, menyebabkan 24 orang meninggal dunia dan melukai puluhan lainnya. Fenomena cuaca ekstrem ini semakin intensif dan bertahan di daratan lebih lama akibat perubahan iklim, menunjukkan tren yang mengkhawatirkan bagi wilayah yang rentan terhadap bencana alam.
Upaya Pemulihan dan Tindakan Ke depan
Pemerintah Vietnam dan berbagai lembaga bantuan kini tengah fokus pada upaya pemulihan dan bantuan kepada para korban. Prioritas saat ini adalah mengatasi krisis kemanusiaan, membantu mereka yang terpaksa mengungsi, dan memulihkan infrastruktur yang rusak.
Sementara itu, masyarakat internasional diharapkan memberikan dukungan untuk membantu Vietnam dalam menangani dampak jangka panjang dari bencana ini, serta meningkatkan upaya mitigasi untuk menghadapi perubahan iklim yang semakin intensif.*