JAMBI, MATAJAMBI.COM - Diet Intermittent Fasting (IF) semakin populer di kalangan masyarakat, terutama setelah selebriti Indonesia, Marshanda, membagikan pengalamannya menjalani diet ini. Melalui akun media sosialnya, Marshanda mengungkapkan bagaimana metode IF membantunya dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun, seperti halnya diet lainnya, ada beberapa hal yang perlu dihindari agar diet ini berjalan efektif dan aman. Berikut adalah tujuh hal yang harus dihindari saat menjalani Intermittent Fasting ala Marshanda:
1. Tidak Memperhatikan Kebutuhan Nutrisi
Meskipun IF membatasi waktu makan, bukan berarti Anda boleh mengabaikan asupan nutrisi. Pastikan setiap makanan yang dikonsumsi selama jendela makan mengandung cukup protein, vitamin, mineral, dan serat. Mengandalkan makanan cepat saji atau kurang bergizi bisa merusak manfaat diet ini.
2. Makan Berlebihan di Jendela Makan
Salah satu kesalahan umum saat menjalani IF adalah makan berlebihan selama jendela makan. Beberapa orang berpikir bahwa mereka bisa makan apa saja dan sebanyak mungkin karena telah berpuasa. Padahal, makan berlebihan justru bisa mengganggu pencernaan dan menghambat penurunan berat badan.
3. Mengabaikan Hidrasi
Saat menjalani puasa, terutama dalam jangka waktu yang panjang, penting untuk tetap menjaga tubuh terhidrasi. Kekurangan cairan bisa menyebabkan dehidrasi, yang berujung pada masalah kesehatan seperti sakit kepala, kelelahan, dan gangguan pencernaan. Pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari, terutama selama jendela makan.
Baca Juga : Persebaya Surabaya Pede Hadapi Barito Putera, Siap Pecahkan Rekor di GBT Malam Ini!
4. Mengabaikan Tanda-tanda Tubuh
Tubuh memiliki cara untuk memberi tahu jika ada sesuatu yang salah. Jika Anda merasa terlalu lemas, pusing, atau mengalami masalah tidur saat menjalani IF, jangan abaikan tanda-tanda tersebut. Segera evaluasi pola makan dan jadwal puasa Anda, atau konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter.
5. Memaksakan Diri di Hari yang Sibuk
Memaksakan diri untuk berpuasa pada hari-hari sibuk atau saat tubuh membutuhkan energi ekstra bisa berdampak buruk pada produktivitas dan kesehatan. Pilih hari-hari yang lebih santai untuk puasa, dan pastikan untuk mendengarkan kebutuhan tubuh Anda.
6. Tidak Konsisten dengan Jadwal Puasa
IF membutuhkan konsistensi agar hasilnya optimal. Mengubah-ubah jadwal puasa atau sering kali melanggar jendela makan bisa mengganggu ritme tubuh dan membuat diet ini tidak efektif. Usahakan untuk menetapkan jadwal puasa yang dapat Anda ikuti dengan konsisten.
7. Mengabaikan Kualitas Tidur
Kualitas tidur yang buruk dapat mengganggu metabolisme tubuh dan efektivitas diet IF. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam. Tidur yang baik membantu proses regenerasi tubuh dan mendukung penurunan berat badan.
Diet ala Marshanda ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang, tetapi ingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Sebelum memulai diet Intermittent Fasting, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli gizi atau dokter, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, Anda bisa menjalani diet IF dengan lebih aman dan efektif.*