Metronews

BMKG Ajak Pemerintah Daerah Siapkan Tata Ruang Aman Hadapi Potensi Gempa Megathrust

0

0

matajambi |

Kamis, 22 Agu 2024 20:18 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

JAKARTA, MATAJAMBI.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemerintah daerah di Indonesia untuk mempersiapkan tata ruang yang aman guna mitigasi gempa Megathrust. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan pentingnya persiapan infrastruktur yang dapat menampung masyarakat dalam menghadapi potensi gempa dengan kekuatan tinggi dan tsunami.

"Bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemerintah daerah sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang mengakibatkan tsunami. Pemerintah daerah itu sudah diajak bersama-sama menyiapkan infrastrukturnya, menyiapkan sistemnya, adakah jalur evakuasinya, adakah tempat shelter evakuasi," ujar Dwikorita dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa, 20 Agustus 2024.

Dwikorita juga menganjurkan agar zona-zona rawan seperti daerah dekat laut dan pantai tidak didirikan banyak bangunan.

"Pemda-pemda diharapkan juga menyiapkan tata ruang di sana. Di pantai itu dibatasi, jangan dibangun bangunan-bangunan. Kalau sampai dibangun hotel, hotelnya harus siap menghadapi (Megathrust), diwajibkan bangunannya mampu tahan 8,5 magnitudo," katanya.

Baca Juga : Pieter Huistra Ajak Klub Liga 1 Kejar Prestasi Timnas, "Momentum Ini Tak Boleh Disia-siakan!"

Sebagai contoh, Dwikorita menyebutkan Pemda DIY yang telah menyiapkan Bandar Udara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo untuk menghadapi potensi gempa Megathrust.

"Yogyakarta International Airport sudah disiapkan untuk menghadapi Megathrust. Jadi dibangun insya Allah desain-nya dirancang tahan gempa 8,5 magnitudo, itu Megathrust dan elevasi-nya lebih tinggi dari elevasi tsunami," jelasnya.

BMKG mengingatkan bahwa potensi Megathrust bukan isu baru dan mendorong mitigasi untuk mengedukasi serta mempersiapkan masyarakat. Indonesia dikelilingi oleh 13 zona megathrust, dengan segmen Selat Sunda dan Mentawai-Siberut menjadi ancaman terbesar karena sudah ratusan tahun tidak terjadi gempa besar.

Untuk itu, BMKG dan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terus melakukan persiapan. PUPR memastikan semua bangunan yang dikerjakan tahan gempa sesuai standar, sementara BPBD Banten dan Cianjur aktif melakukan sosialisasi dan pelatihan evakuasi di daerah rawan bencana.

Kementerian Sosial juga mengirimkan tim untuk memetakan dan melatih masyarakat di wilayah Mentawai, serta menyiapkan posko pengungsian di setiap kampung untuk menghadapi bencana. Semua upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan mengurangi dampak potensial dari bencana gempa Megathrust.*

# TAGS

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER