AKP S Harefa, Kapolsek Telanaipura, saat diwawancarai di lokasi TKP mengatakan bahwa, Kronologinya terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Sekelompok anak-anak remaja sedang main di anak sungai Batanghari, dan menemukan benda yang mereka anggap besi yang bisa dijual, sebagai barang bekas.
“Ternyata setelah dibawa ke pemukiman masyarakat, ada warga yang mengetahui bahwasanya ini merupakan benda yang diduga granat atau bom,” sebutnya.
AKP Harefa mengatakan, anak-anak tersebut sempat mencoba membuka cincin pad pengaman granat tersebut, tapi dilarang oleh para orang tua, dan warga langsung melaporkan ke Polsek Telanaipura.
“Kemudian kita melaporkan kepada pimpinan Polresta Jambi, sehingga datanglah tim dari Brimob, dan berhasil diamankan,” ujarnya.
Baca Juga : Zhang Zhi Jie Meninggal di BAJC 2024: Richard Lee Ungkap Fakta Mengejutkan
Dirinya berharap kepada masyarakat masyarakat, khususnya anak-anak, apabila menemukan benda asing, agar tidak dilakukan evakuasi ataupun memindahkan benda tersebut.
“karena kita tidak tahu bisa menyebabkan ledakan, segera laporkan kepada polisi terdekat, sehingga kepolisian yang akan melakukan evakuasi, kemudian menjauh dari lokasi ditemukannya, sampai ada tim yang menangani,” imbaunya.
AKP Harefa mengatakan bahwa dirinya beranggapan, lokasi tersebut merupakan kawasan aliran sungai Batanghari, yang dulunya merupakan salah satu jalur keluar masuk perdagangan dan penjajah.
“yang mungkin masih ada sisa-sisanya, tadi yang ditemukan bom granat nanas,” tutupnya.*