MATAJAMBI.COM - David Bayu, dikenal sebagai eks vokalis Naif yang karismatik, tidak hanya diakui karena bakat vokalnya tetapi juga karena pendekatannya yang bijak dalam mengasuh putri angkatnya, Audrey Davis.
Meskipun tengah diberitakan terkait isu kontroversial video syur yang menyeret nama putrinya, David tetap menunjukkan sikap sebagai ayah idaman dengan gaya parenting yang penuh toleransi.
David Bayu, yang menghadapi perbedaan agama dengan Audrey setelah ia memutuskan masuk Islam, tidak menunjukkan kemarahan melainkan memberikan nasihat bijak.
Dia berkomitmen untuk mendukung putrinya dalam memahami agama Islam dengan mendalam, meskipun tetap mempertahankan konsistensi dengan keyakinan agamanya sendiri dan menghargai pilihan keluarganya.
Baca Juga : Ini Kata Pakar Telematika Roy Suryo Soal Dugaan Video Syur yang Seret Audrey Davis, Apakah Benar?
"Anak saya sekolah di Al Azhar, mereka ingin belajar Islam dengan baik. Saya mendukung penuh, agar mereka memahami nilai-nilai sejati agama tersebut," ujar David.
Bagi saya, setiap orang memiliki hak untuk menghormati pilihan hidup mereka sendiri, ini adalah masalah pribadi masing-masing."
Sebagai seorang figur publik, David Bayu dikenal cukup tertutup tentang kehidupan pribadinya. Namun, dia tidak luput dari sorotan media terkait pernikahannya dengan Sheila Delila yang terjadi dengan sangat tertutup.
"Ada masa lalu yang tidak diketahui banyak orang, termasuk pernikahan saya dengan Sheila. Hal ini kami pertahankan untuk menjaga privasi kami," ungkap David dalam sebuah wawancara.
Baca Juga : Ini 5 Potret Hot Audrey Davis, Putri David Naif yang Bikin Netizen Melongo! Ada Tato di Dada
Kehidupan asmara David dan Sheila, yang awalnya hanya berawal dari perkenalan di kampus, telah berjalan harmonis tanpa pernah menciptakan sensasi negatif di media.
"Kami berdua bertemu di kampus dan dikenalkan oleh teman. Meskipun tidak sering bertemu, setiap momen bersama kami rasakan sangat berarti," kata David. "Kami memilih untuk menjaga kehidupan pribadi kami agar tetap bersih dari sensasi yang tidak perlu."*