Metronews

Hari Pahlawan 2025: Prabowo Resmi Tetapkan 10 Tokoh Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto!

0

0

matajambi |

Senin, 10 Nov 2025 09:01 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Presiden Prabowo Umumkan 10 Tokoh Penerima Gelar Pahlawan Nasional, Nama Soeharto Masuk Daftar dan Tuai Pro-Kontra - (ist)

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

MATAJAMBI.COM - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mengumumkan deretan tokoh penerima gelar Pahlawan Nasional bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Senin 10 November 2025.

Upacara penganugerahan tersebut akan digelar secara khidmat di Istana Negara, Jakarta, dan menjadi salah satu momen bersejarah dalam kepemimpinan Presiden Prabowo.
Proses Panjang Penetapan Pahlawan Nasional

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan bahwa proses penentuan gelar pahlawan telah melalui mekanisme berlapis dimulai dari pemerintah daerah, dilanjutkan ke Kementerian Sosial, hingga penilaian akhir oleh Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan sebelum diserahkan kepada Presiden.

Baca Juga:

Ini Tampang 3 Pelaku Penculikan Balita 4 Tahun yang Hilang di Makassar Ditemukan di Merangin

“Semua prosedur sudah dijalankan sesuai aturan. Dari 49 nama yang diusulkan 40 nama baru dan 9 usulan lama Presiden akan menetapkan sekitar 10 tokoh yang dinilai paling layak,” ungkap Gus Ipul, Minggu 09 November 2025.

Sementara itu, Mensesneg Prasetyo Hadi membenarkan bahwa Presiden ke-2 RI Soeharto termasuk dalam daftar penerima gelar tersebut.

“Iya, Pak Harto masuk. Totalnya kurang lebih sepuluh nama yang akan diumumkan,” kata Prasetyo seusai rapat terbatas dengan Presiden di kediaman Kertanegara, Jakarta Selatan.

Prasetyo menambahkan, keputusan akhir diambil setelah Presiden menerima berbagai masukan dari sejumlah tokoh nasional, termasuk Ketua MPR dan Wakil Ketua DPR.

Baca Juga:

Heboh! Balita Bilqis Ramdhani yang Hilang di Makassar Ternyata Dibawa ke Jambi, Sudah Dijual Rp3 Juta!

“Bapak Presiden ingin keputusan ini benar-benar matang, dengan mempertimbangkan pandangan dari banyak pihak,” ujarnya.

Masuknya nama Soeharto sebagai calon penerima gelar Pahlawan Nasional langsung menimbulkan perdebatan publik.

Sejumlah kelompok masyarakat menilai langkah tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat reformasi 1998.

Salah satu penolakan datang dari Koalisi Masyarakat Sipil, gabungan dari berbagai lembaga seperti Imparsial, LBH Apik, HRWG, dan PBHI.

Baca Juga:

Ketahuan Curi 10 Tandan Sawit, Motor Dibakar, Pria di Muaro Jambi Nyaris Jadi Bulan-bulanan Massa!

Ketua PBHI, Julius Ibrani, menilai keputusan ini berpotensi mengaburkan sejarah pelanggaran HAM yang terjadi selama rezim Orde Baru.

Sumber :

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER