Tantangan Beradaptasi dengan Gaya Bermain K-League
Selain masalah waktu yang tersita untuk timnas, adaptasi Arhan dengan gaya bermain K-League 1 juga menjadi kendala. K-League 1 dikenal sebagai liga yang sangat kompetitif, dengan intensitas tinggi dan kualitas pemain yang merata. Menurut laporan, kemampuan Arhan dinilai lebih cocok untuk bersaing di K-League 2, kasta kedua sepak bola Korea Selatan, daripada K-League 1 yang lebih menuntut.
"Secara skill, dia sangat jarang bermain di panggung K-League 1," ujar sang ofisial. "Saya pikir dia akan cukup kompetitif di K-League 2."
Komentar ini tentunya mengejutkan banyak pihak, terutama penggemar Arhan di Indonesia, yang melihat pemain muda ini sebagai salah satu talenta besar yang bisa bersaing di liga-liga top Asia. Namun, kritik ini juga menunjukkan betapa tingginya standar di K-League 1, di mana persaingan antar pemain sangat ketat.
Dampak Keterlibatan di Timnas Indonesia
Sebagai salah satu pemain andalan timnas Indonesia, Pratama Arhan kerap dipanggil untuk berbagai turnamen internasional, baik di level senior maupun junior. Dalam beberapa bulan terakhir, Arhan memang lebih banyak menghabiskan waktu bersama timnas dibandingkan Suwon FC. Ia terlibat dalam beberapa laga penting, termasuk kualifikasi Piala Dunia, turnamen regional, dan laga persahabatan internasional.
Baca Juga : Misteri Meninggalnya Sayuri, Penyanyi Ost My Hero Academia yang Mengejutkan Publik
Keterlibatan Arhan yang intens di timnas Indonesia membuatnya sering absen dari sesi latihan dan pertandingan Suwon FC. Hal ini tentu menjadi hambatan bagi proses adaptasinya di klub, terutama untuk memahami skema taktik yang diinginkan pelatih Kim Eun-jung. Seperti yang diungkapkan oleh ofisial klub, setiap kali Arhan mulai nyetel dengan tim, ia kembali harus pergi untuk memenuhi panggilan timnas.