PARIS, MATAJAMBI.COM - Penghargaan Ballon d'Or 2024 memicu perbincangan hangat setelah gelandang Manchester City dan Timnas Spanyol, Rodri, terpilih sebagai pemenang. Meski menunjukkan performa luar biasa sepanjang tahun, kemenangan Rodri mengundang respons beragam, terutama dari mantan pemain Real Madrid dan Timnas Jerman, Toni Kroos. Kroos mengungkapkan pandangannya bahwa penghargaan individu dalam sepak bola kurang relevan karena olahraga ini adalah permainan tim.
"Saya belum pernah melihat arti penting dari penghargaan individu ini dalam sepak bola," kata Kroos, dilansir dari Sportskeeda 29 Oktober 2024.
Rodri berhasil mengungguli kandidat kuat lainnya, termasuk mantan rekan Kroos di Real Madrid, Vinicius Junior, dan Jude Bellingham. Gelar ini menjadikan Rodri sebagai gelandang terbaru yang menerima penghargaan bergengsi ini, setelah Luka Modric, yang memenangkannya pada 2018. Sementara itu, Kroos sendiri berada di posisi kesembilan dalam pemungutan suara.
Di sisi lain, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, meraih penghargaan pelatih terbaik dan dianugerahi Trofi Johan Cruyff. Meski memenangkan penghargaan, Ancelotti dan perwakilan Real Madrid lainnya absen dari acara penghargaan Ballon d'Or di Paris, Prancis, pada Senin malam. Ancelotti tetap menyampaikan rasa terima kasihnya melalui akun X pribadinya, @MrAncelotti, dengan menyebut kontribusi keluarga, klub, serta pemainnya, seperti Vinicius dan Carvajal, dalam keberhasilannya.
Baca Juga : Presiden Prabowo Subianto Larang Pejabat Eselon dan Menteri Pakai Mobil Impor
Kontroversi terkait absennya Real Madrid dari acara ini disebut-sebut terkait ketidakpuasan beberapa pihak atas hasil Ballon d'Or 2024, di mana Vinicius dianggap layak menjadi pemenang. Hal ini memperlihatkan kompleksitas dan beragam opini di dunia sepak bola tentang penghargaan individu dalam olahraga yang sangat mengedepankan kerjasama tim.*