Tema peringatan Hari Pahlawan 2024, “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu,” memiliki arti mendalam. “Teladani Pahlawanmu” mengajak semua pihak untuk mengilhami tindakan dan pemikiran mereka dengan semangat kepahlawanan, sedangkan “Cintai Negerimu” menekankan pentingnya kontribusi yang berarti bagi kemajuan bangsa, terutama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Ini mencakup penguatan solidaritas sosial dan persatuan antarsesama anak bangsa.
Brigjen Heri juga menambahkan bahwa tantangan pembangunan bangsa berbeda di setiap era, dipengaruhi oleh perubahan lingkungan strategis. “Dulu, semangat kepahlawanan diwujudkan dengan mendobrak dan menghancurkan struktur kolonialisme. Kini, semangat tersebut harus diwujudkan dalam upaya mengatasi kemiskinan dan kebodohan, yang menjadi akar persoalan sosial di Indonesia,” jelasnya.
Baca Juga : Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores NTT Kembali Erupsi, Warga Diminta Waspada
Semangat kepahlawanan, lanjutnya, harus ditransformasikan menjadi semangat membangun masyarakat yang makmur, melindungi kesejahteraan sosial, dan menciptakan kesejahteraan yang inklusif. “Kemajuan bangsa tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari kemampuan mengelola masalah sosial,” tambah Brigjen Heri.
Ia menekankan bahwa pahlawan bukan hanya milik masa lalu. “Apakah pahlawan hanya ada di masa lampau? Tantangan ke depan menuntut kita untuk sepakat bahwa NKRI adalah masa depan kita, rumah yang harus dijaga hingga akhir hayat. Ini membuka peluang bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berbuat terbaik demi menjadikan NKRI sebagai bangsa yang bermartabat di kancah global,” tegasnya.
“Peringatan Hari Pahlawan seharusnya tidak sekadar menjadi ritual tahunan. Harus ada semangat baru dan muncul sosok-sosok inspiratif yang mampu menghadirkan inovasi dalam mengimplementasikan nilai kepahlawanan sesuai tantangan zaman,” pungkas Brigjen Heri.