Hoarding disorder dapat sulit diobati karena banyak penderitanya tidak menyadari perilaku mereka bermasalah. Namun, intervensi seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dan obat-obatan dapat membantu mengelola gejala.
- Terapi Perilaku Kognitif (CBT):Terapi ini membantu penderita mengembangkan keterampilan untuk menahan keinginan menimbun barang dan membuang barang-barang yang sudah ditumpuk. Keluarga sering terlibat dalam proses ini.
Baca Juga : Musnahkan 4 Kg Sabu Senilai 5,3 Miliar! Langkah Polda Jambi untuk Keamanan Publik, Tangkap 1 wanita
- Obat-obatan: Antidepresan, terutama selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), dapat diresepkan untuk mengatasi kondisi seperti depresi atau kecemasan yang menyertai hoarding disorder.
Selain pengobatan medis, beberapa langkah praktis dapat membantu proses pemulihan:
- Buat daftar barang-barang di rumah dan kelompokkan menjadi “simpan”, “buang”, “daur ulang”, atau “sumbangkan”.
- Buang barang secara bertahap setiap hari.
- Bersihkan satu ruangan setiap kali dan jadwalkan tugas agar tidak terasa berlebihan.
- Manfaatkan teknologi untuk mengurangi barang fisik yang menumpuk.
- Latih pernapasan dalam untuk mengurangi ketegangan saat membuang barang.
Jika Anda atau kerabat Anda menunjukkan gejala hoarding disorder, segeralah mencari bantuan medis untuk pengobatan dan perawatan yang diperlukan guna meningkatkan kualitas hidup.*