BATANG HARI, MATAJAMBI.COM - Tongkang bermuatan batu bara yang kandas di aliran Sungai Batanghari sejak tiga bulan lalu akibat surutnya air di musim kemarau, kini menimbulkan kekhawatiran serius.
Muatan batu bara yang dibiarkan terbuka tersebut mulai mengeluarkan asap tebal dalam beberapa hari terakhir, memicu keresahan warga Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari.
Kondisi kemarau panjang dengan suhu tinggi memperparah situasi. Tingginya panas matahari memicu reaksi termal pada tumpukan batu bara, hingga menyebabkan batu bara mengeluarkan asap putih pekat yang terus membumbung ke udara.
Bahkan, pada malam sebelumnya sempat muncul kobaran api di permukaan tongkang yang kemudian menyulut asap lebih parah keesokan harinya.
Baca Juga: Zahra Zee, Bintang Cilik dari Sleman Rilis 14 Lagu dan Siap Jadi Ikon Lagu Anak Indonesia
Warga sekitar mengaku sangat terganggu dengan keberadaan asap tersebut, terutama anak-anak yang mengalami gangguan pernapasan dan batuk berkepanjangan.
Nawawi, warga setempat, menyampaikan kekhawatirannya karena aroma asap yang menyengat telah memasuki kawasan permukiman dan tak kunjung mereda.
“Bau asapnya menyiksa. Kami merasa sesak napas, apalagi anak-anak. Kami minta pihak perusahaan bertanggung jawab. Kesehatan kami bukan untuk dikorbankan,” ujar Nawawi pada Senin 04 Agustus 2025.
Senada dengan Nawawi, Gunawan Indra, warga lainnya, menegaskan bahwa masyarakat sudah sangat tidak nyaman dengan kondisi ini. Ia berharap perusahaan tidak tinggal diam dan segera mengambil tindakan konkret.
Baca Juga: Jibon Pablos Rilis Single Perdana 'Tak Bisa Pergi', Langkah Awal Menuju Panggung Musik Nasional
“Kalau asap ini terus dibiarkan, bisa-bisa warga akan ambil tindakan sendiri. Ini bukan main-main, ini menyangkut nyawa dan kesehatan,” ucap Gunawan.
Aparat Desa dan Kepolisian Sudah Lakukan Penanganan, Tapi Api Masih Aktif
Pantauan langsung tim KabarJambiKito.id menunjukkan bahwa asap terus mengepul sejak dini hari setelah kobaran api terpantau menyala di malam sebelumnya.
Menurut Mulyadi, Kepala Dusun Hilir, titik-titik api sudah merata di atas tongkang, membuat intensitas asap semakin parah.