MATAJAMBI.COM - Mengasuh anak saat menginjak usia remaja menjadi fase paling menantang bagi orang tua. Di masa ini, anak mulai mencari jati diri dan membangun dunianya sendiri.
Kecanggihan teknologi, terutama ponsel pintar yang kini seolah menjadi bagian dari tubuh, membuat mereka tenggelam dalam dunia maya yang tak berbatas, meskipun berada di ruang tidur yang sempit.
Remaja menyerap berbagai nilai dan perspektif dari banyak sumber media sosial, teman sebaya, lingkungan sekitar, dan pengalaman pribadi. Mereka perlahan menyusun identitas diri, dan mulai mempertanyakan otoritas eksternal baik itu orang tua, guru, atau tokoh dewasa lain.
Jika sebuah arahan atau nasihat dirasa cocok dengan prinsip pribadinya, maka ia akan mengikuti. Namun jika bertentangan, mereka cenderung menolak, bahkan menunjukkan perlawanan. Bentuknya bisa beragam: emosi yang meledak-ledak, sikap acuh, hingga penolakan secara verbal maupun tindakan.
Baca Juga: Bolehkah Guru Memukul Murid? Ini Penjelasan Lengkap Menurut Islam dan Hukum Fikih
Fase remaja adalah masa di mana anak membangun sistem nilai yang akan mereka pegang sepanjang hidup. Prinsip yang terbentuk dalam masa ini layaknya batang pohon yang tumbuh dari akar identitas menjadi fondasi yang menghasilkan ranting, daun, hingga buah pemikiran yang membentuk karakter.
Inilah alasan mengapa remaja terkadang bersikap keras kepala dan tidak mudah diarahkan. Mereka sedang menyusun definisi mereka sendiri tentang benar dan salah. Prinsip yang mereka bangun menjadi benteng dari pengaruh luar, termasuk dari orang tuanya sendiri.
Di sisi lain, dunia remaja juga penuh dengan gejolak emosional. Mereka sedang belajar mengenali dan memvalidasi berbagai perasaan jatuh cinta pertama, rasa malu yang mendalam, frustasi karena penampilan, hingga rasa kecewa karena tekanan sosial.
Campuran emosi ini kerap menimbulkan reaksi ekstrem, yang kadang membuat orang tua merasa kewalahan.
Baca Juga: DJ Panda Dicoret 6 Klub Malam Gegara Isu Erika Carlina Hamil, Netizen: Pantas Dapat Sanksi!
Lantas, Bagaimana Cara Menyikapi Anak Remaja yang Sulit Dikendalikan?
Berikut ini adalah lima pendekatan bijak dan strategis untuk menjalin komunikasi yang sehat dan efektif dengan anak yang mulai beranjak dewasa:
1. Pahami Bahwa Perubahan Sikap Remaja adalah Hal Normal
Anak usia remaja tengah sibuk menjawab dua pertanyaan besar: "Siapa saya?" dan "Apakah saya mampu membuat keputusan sendiri?". Mereka ingin mandiri, ingin menentukan jalan hidupnya sendiri, dan tidak ingin dikekang oleh batasan yang tak masuk akal.