Kanker Usus Besar: Paparan senyawa seperti aldehida dapat merusak lapisan usus dan menyebabkan inflamasi kronis.
Kanker Pankreas: Akrolein yang terbentuk saat minyak terlalu panas berisiko memicu mutasi sel di organ pankreas.
Kanker Hati: Hati yang berfungsi menyaring racun akan bekerja lebih keras dan berisiko rusak jika terus-menerus terpapar zat kimia dari minyak bekas.
Baca Juga: Wow! 2 Kurir Narkoba Kejar-Kejaran dengan BNNP, 1 Tertangkap Bawa Sabu Hampir 2 Kg
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition menunjukkan bahwa hewan percobaan yang diberi makanan yang dimasak dengan minyak bekas mengalami gangguan fungsi hati dan perubahan sel ke arah kanker.
Untuk menjaga kesehatan keluarga, batasi penggunaan minyak goreng maksimal dua kali. Pilih metode memasak yang lebih sehat seperti mengukus, merebus, atau memanggang.
Bila harus menggoreng, gunakan minyak baru dan pastikan tidak digunakan berulang kali dalam kondisi rusak.
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Jangan korbankan kesehatan demi penghematan sesaat. Bijaklah dalam memilih cara memasak agar dapur tetap sehat dan keluarga terlindungi.