Ia memuji langkah digitalisasi keuangan yang dilakukan Bank Indonesia bersama industri perbankan, yang menurutnya sangat membantu masyarakat dalam berbagai aktivitas ekonomi, baik di kota besar maupun daerah.
“Sekarang, tanpa harus bawa dompet, uang tunai, atau kartu ATM, kita cukup pakai handphone. Scan QRIS, bayar selesai. Mau beli kebutuhan di mal, jajan kaki lima, bahkan berdonasi ke masjid semuanya bisa dilakukan dalam hitungan detik,” kata Gibran.
Ia menekankan bahwa penggunaan QRIS bukan hanya cepat, tapi juga hemat karena umumnya tidak dibebani biaya transaksi tambahan.
“Dengan satu kode QR, semua jadi praktis. Ini bukan hanya mempermudah konsumen, tapi juga mendorong UMKM untuk naik kelas dan masuk ke sistem keuangan digital nasional,” imbuhnya.
Sebagai informasi, QRIS saat ini telah menjadi sistem pembayaran digital nasional yang terintegrasi dan digunakan oleh jutaan pelaku usaha di seluruh penjuru Indonesia.
Pemerintah dan Bank Indonesia pun terus mendorong adopsi QRIS untuk mempercepat inklusi keuangan serta membangun budaya transaksi non-tunai di kalangan masyarakat luas.