Berdasarkan keterangan Ahmad kepada pihak berwenang, pelaku penyerangan berjumlah lima orang. Tiga orang membawa senjata tajam, sementara satu di antaranya terlihat membawa senjata api.
“Dulu dia pernah menuduh saya sebagai informan polisi. Kami pernah bertengkar soal itu di tahun 2019. Rupanya, dia masih menyimpan dendam dan memilih hari pernikahan saya untuk melampiaskannya,” tutur Ahmad dari ruang perawatan rumah sakit.
Kapolsek Ilir Timur I Palembang membenarkan adanya insiden tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya sudah mengantongi identitas para pelaku. “Kami sedang memburu para pelaku yang terekam dalam video viral tersebut. Ini sudah masuk ranah pidana berat,” kata salah satu petugas.
Baca Juga: Peringatan 20 Tahun dan Haflatul Ikhtitam Ponpes An-Nur Tangkit, Bupati Muaro Jambi dan Wagub Sani Hadir Beri Apresiasi
Aksi penyerangan yang terekam kamera ini menjadi perhatian masyarakat luas karena terjadi di tengah momen sakral pernikahan dan dilakukan secara terang-terangan di hadapan banyak orang.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras akan pentingnya penyelesaian konflik secara damai, serta perlunya pengamanan ekstra dalam acara-acara penting yang melibatkan banyak orang.
Pihak keluarga korban berharap polisi segera menangkap pelaku dan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku. Sementara itu, acara pernikahan yang telah disiapkan terpaksa dibatalkan karena kondisi korban yang belum memungkinkan.
Tagar: pembacokan pengantin Palembang insiden ijab kabul penyerangan brutal kriminalitas Sumsel berita kriminal viral Palembang resepsi batal dendam lama kejadian viral