Salah satu lemparan Azka bahkan menjadi awal terciptanya kemelut yang berujung penalti kemenangan.
“Ini bukan pertandingan yang mudah, tapi anak-anak menunjukkan mental juara. Kemenangan ini jadi langkah awal menuju impian besar kita,” ujar Nova dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Viral Potret Lebaran Keluarga Andre Rosiade, Pratama Arhan Tak Hadir? Ini Penjelasan Lengkapnya
Garuda Asia kini bersiap menghadapi dua laga penentuan di babak penyisihan. Mereka akan menantang Yaman pada Senin (7/4/2025) dan menutup fase grup melawan Afghanistan pada Kamis (10/4/2025).
Satu kemenangan lagi akan memastikan langkah Indonesia ke babak delapan besar sekaligus mengamankan tiket ke Piala Dunia.
Tim ini tampak lebih matang secara fisik dan taktik. Bahkan sebelum turnamen bergulir, Timnas U-17 mendapat pujian karena peningkatan signifikan pada kekuatan fisik pemain, mengingatkan pada metode latihan keras era Shin Tae-yong saat membentuk Timnas U-20.
Dari Kegagalan ke Kebangkitan
Indonesia sebelumnya tampil di Piala Dunia U-17 2023 sebagai tuan rumah, namun hanya mampu meraih dua poin dan tersingkir di fase grup.
Baca Juga: Viral Potret Lebaran Keluarga Andre Rosiade, Pratama Arhan Tak Hadir? Ini Penjelasan Lengkapnya
Kini, dengan sistem baru dan persiapan yang lebih matang, Garuda Asia memiliki kans besar untuk tampil bukan sebagai peserta pelengkap, melainkan penantang serius.
Kemenangan atas Korea Selatan bukan sekadar tiga poin, tetapi juga pembuktian bahwa metode pelatihan jangka panjang PSSI bersama Shin Tae-yong dan Nova Arianto mulai menuai hasil.
Nova sendiri menyebutkan bahwa peninggalan sang pelatih senior akan selalu menjadi bagian penting dalam perjalanan kariernya.
"Coach Shin sudah memberi warna bagi sepak bola kita. Ilmu dan pengalamannya akan terus saya bawa dalam setiap langkah," tulis Nova dalam unggahan Instagram saat perpisahan dengan Shin.