Hiburan

Viral! Konten Rendang Willie Salim Jadi Sorotan, Influencer Palembang Bongkar Dugaan Settingan: 'Tidak ke Toilet!'

0

0

matajambi |

Senin, 24 Mar 2025 15:31 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

PALAEMBANG, MATAJAMBI.COM – Nama konten kreator Willie Salim kembali menjadi perbincangan hangat setelah unggahan videonya yang memperlihatkan momen memasak rendang sebanyak 200 kg di Palembang viral di media sosial.

Namun, di balik konten tersebut, muncul polemik yang memicu perdebatan di kalangan warganet dan masyarakat setempat.

Dalam pernyataannya, Willie mengaku sempat meninggalkan lokasi untuk pergi ke toilet dan terkejut saat kembali melihat wajan besar berisi rendang telah habis diborong warga. Namun, klaim tersebut menuai respons dari berbagai pihak, termasuk konten kreator lokal yang menyampaikan versi berbeda terkait kejadian tersebut.

Salah satu konten kreator asal Palembang, Rendy Aditiya, yang dikenal dengan akun Instagram @rondoot, membantah pernyataan Willie. Ia mengungkap bahwa kejadian sebenarnya tidak seperti yang diceritakan oleh Willie dalam videonya.

"Willie Salim tidak pergi ke toilet, tetapi ke mobil. Waktu yang dihabiskan bukan 10 menit, melainkan sekitar 30 menit. Hal ini sudah dikonfirmasi langsung oleh Pak Rino melalui telepon," ungkap Rendy, merujuk pada pernyataan Kanit Binmas Polsek Ilir Barat I, Iptu Rino Ardiansyah.

Baca Juga: Heboh! Ariel NOAH Semprot LMK, Royalti Musisi ke Mana Saja Selama Ini?

Tak hanya itu, Rendy juga mengklarifikasi mengenai jumlah personel keamanan yang bertugas saat acara berlangsung.

"Pak Rino sudah menyampaikan bahwa ada total tujuh personel dari Polsek Ilir Barat 1 yang berjaga. Tiga petugas mengawasi di sekitar mobil, empat lainnya berada di lokasi acara, termasuk satu perwira dan tiga intel berpakaian bebas," jelasnya lebih lanjut.

Selain perbedaan informasi terkait kejadian, Rendy juga mengkritisi cara Willie menampilkan kontennya. Dalam video tersebut, Willie menyebut acara memasak rendang sebagai bagian dari kegiatan berbuka puasa bersama (bukber). Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa proses memasak rendang baru dimulai setelah waktu berbuka.

"Willie menulis judul kontennya 'Bukber Bersama di Palembang', tetapi kenyataannya tidak demikian. Ia tiba di Benteng Kuto Besak pukul 05.30 WIB, kemudian es durian baru dimasak sekitar pukul 18.00 WIB, dan rendang baru mulai dimasak sekitar pukul 19.00 WIB. Jadi, bagaimana mungkin ini untuk berbuka puasa?" terang Rendy dalam unggahannya.

Baca Juga: Transformasi Kota Muara Bulian! Berkat Fadhil Arief, Pariwisata Bangkit, Ekonomi Masyarakat Meroket

Meski tidak membenarkan tindakan warga yang mengambil rendang sebelum waktunya, Rendy menyesalkan framing yang digunakan Willie dalam videonya. Ia menilai, penyampaian narasi dalam konten tersebut berpotensi menciptakan stigma negatif terhadap masyarakat Palembang.

"Saya tidak mendukung tindakan warga yang mengambil rendang lebih awal. Namun, sangat disayangkan jika demi konten, narasi yang dibangun justru menggiring opini seolah-olah warga Palembang tamak dan rakus, yang akhirnya berujung pada bully di media sosial," tegas Rendy.

Kontroversi ini menimbulkan perdebatan di dunia maya, dengan banyak pihak menilai bahwa video Willie dapat memberikan dampak negatif terhadap citra Kota Palembang. Warganet pun terbagi antara yang membela Willie dan yang menyayangkan cara penyajian kontennya.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER