Meski tidak membenarkan tindakan warga yang mengambil rendang sebelum waktunya, Rendy menyesalkan framing yang digunakan Willie dalam videonya. Ia menilai, penyampaian narasi dalam konten tersebut berpotensi menciptakan stigma negatif terhadap masyarakat Palembang.
"Saya tidak mendukung tindakan warga yang mengambil rendang lebih awal. Namun, sangat disayangkan jika demi konten, narasi yang dibangun justru menggiring opini seolah-olah warga Palembang tamak dan rakus, yang akhirnya berujung pada bully di media sosial," tegas Rendy.
Kontroversi ini menimbulkan perdebatan di dunia maya, dengan banyak pihak menilai bahwa video Willie dapat memberikan dampak negatif terhadap citra Kota Palembang. Warganet pun terbagi antara yang membela Willie dan yang menyayangkan cara penyajian kontennya.
Ke depan, kejadian ini menjadi pengingat bagi para konten kreator untuk lebih berhati-hati dalam menyusun narasi dan menyajikan informasi secara objektif, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan konflik di tengah masyarakat.