Pengembangan Teaching Factory di SMK
Target awal: 450 SMK
Anggaran awal: Rp156,831 miliar
Pemangkasan: Rp102,686 miliar
Target baru: 184 SMK
Anggaran baru: Rp39,145 miliar
Baca Juga: Gaji Pas-Pasan? Lupakan Mobil, di 5 Negara Ini Hanya Miliarder yang Mampu!
Peningkatan Kualitas SMK non PK
Target awal: 312 SMK
Anggaran awal: Rp74,637 miliar
Pemangkasan: Rp59,637 miliar
Target baru: 63 SMK
Anggaran baru: Rp15 miliar
Pembinaan Kemitraan Dunia Usaha dan Industri (DUDI)
Target awal: 192 lembaga
Anggaran awal: Rp40,446 miliar
Pemangkasan: Rp40,446 miliar (program dihapus)
Pelatihan dan Kursus (PKK dan PKW)
Target awal: 2.000 orang/19.699 lembaga
Anggaran awal: Rp127,665 miliar
Pemangkasan: Rp88,555 miliar
Target baru: 224 orang/6.400 lembaga
Anggaran baru: Rp39,110 miliar
Pendidikan dan Pelatihan Pendidik Vokasi
Target awal: 10.214 orang
Anggaran awal: Rp154,080 miliar
Pemangkasan: Rp131,768 miliar
Target baru: 1.421 orang
Anggaran baru: Rp22,312 miliar
Baca Juga: Mirip Alien! 5 Makhluk Laut yang Punya Penampilan Tak Masuk AkalPenjaminan Mutu dan Peningkatan Kapasitas Balai Vokasi
Target awal: 7 lembaga
Anggaran awal: Rp48,415 miliar
Pemangkasan: Rp46,572 miliar
Target baru: 7 lembaga
Anggaran baru: Rp1,842 miliar
DPR RI Soroti Pentingnya Pendidikan Vokasi
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Ledia Hanifa Amaliah, menekankan bahwa pendidikan vokasi harus tetap mendapat perhatian karena perannya yang sangat penting dalam mencetak lulusan dengan keterampilan yang siap pakai.
"Pendidikan vokasi perlu diprioritaskan, karena ini bukan sekadar soal sekolah, tetapi soal menyiapkan generasi muda agar mandiri dan tidak menjadi beban negara," ujar Ledia.
Namun, kenyataannya, banyak program yang mendukung peningkatan kompetensi siswa dan tenaga pendidik justru mengalami pemangkasan signifikan. Bahkan, program sertifikasi kompetensi siswa SMK dan pelatihan guru vokasi nyaris dihapus.
Strategi Kemendikdasmen Mengatasi Dampak Efisiensi