MATAJAMBI.COM - Memiliki mobil di beberapa negara bukan sekadar kebutuhan, melainkan simbol status sosial. Biaya yang sangat tinggi membuat kendaraan pribadi hanya terjangkau bagi orang kaya.
Bagi sebagian besar orang, memiliki mobil adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, di beberapa negara, biaya kepemilikan kendaraan begitu mahal sehingga hanya orang-orang dengan penghasilan tinggi yang mampu membelinya. Mulai dari pajak selangit, harga bahan bakar yang luar biasa tinggi, hingga biaya perawatan yang tidak murah—semuanya membuat mobil menjadi barang mewah ketimbang alat transportasi biasa.
Berikut adalah lima negara di mana kepemilikan mobil merupakan kemewahan yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan elite:
1. Singapura – Mobil Jadi Hak Istimewa Kaum Kaya
Baca Juga: Pakaian Cepat Rusak? Ini 7 Cara Sederhana untuk Membuatnya Bertahan Lebih Lama
Singapura dikenal dengan aturan ketat terkait kepemilikan kendaraan. Untuk bisa memiliki mobil, penduduk harus mengantongi Certificate of Entitlement (COE)—sebuah lisensi wajib yang harganya bisa mencapai S$146.002 (setara dengan Rp1,6 miliar).
Kebijakan ini dibuat untuk membatasi jumlah kendaraan yang beredar di negara kota yang padat ini. Akibatnya, harga mobil di Singapura melambung jauh di atas negara lain, menjadikannya barang mewah yang hanya bisa dimiliki oleh mereka yang memiliki kekayaan besar.
2. Denmark – Pajak Kendaraan Selangit
Denmark merupakan salah satu negara dengan biaya kepemilikan mobil termahal di dunia, mencapai $7.527 per tahun. Beberapa faktor yang membuat mobil begitu mahal di Denmark antara lain:
Baca Juga: Inilah Sekolah Termahal di Dunia dengan Biaya Rp254 Juta per Tahun!
Pajak registrasi kendaraan mencapai 150% dari harga mobil.
Harga bahan bakar yang tinggi, rata-rata $3.150 per tahun.
Biaya perawatan kendaraan yang juga tidak murah.
Pemerintah Denmark lebih mendorong warganya untuk menggunakan transportasi umum dan sepeda daripada membeli kendaraan pribadi.