SURABAYA, MATAJAMBI.COM - Ganda putri Indonesia, Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto Fadia, berhasil mengamankan tiket ke babak final WONDR by BNI Indonesia International Challenge 2024 yang berlangsung di Jatim Expo, Surabaya. Dalam pertandingan semifinal yang berlangsung sengit, mereka mengalahkan sesama pemain Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Agnia Budiarti, dengan skor 21-10, 19-21, dan 21-12 dalam tiga gim yang ketat.
“Bisa dikatakan laga hari ini tidak mudah karena kami sudah sama-sama mengetahui kelebihan dan kelemahan lawan. Pada laga ini, kami membuang kesempatan dengan banyak membuat kesalahan sendiri dan mengendurkan serangan,” ungkap Fadia seusai pertandingan.
Meski sempat kesulitan dan harus melalui tiga gim, Lanny/Fadia berhasil menunjukkan kemampuan mereka dengan memanfaatkan momentum di gim penentu. Keberhasilan ini semakin memperkuat tekad mereka untuk menghadapi babak final dan memperbaiki kesalahan yang terjadi di semifinal.
Di partai final nanti, Lanny/Fadia akan berhadapan dengan wakil Taiwan, Hung En-Tzu/Hsieh Pei Shan, yang sebelumnya mengamankan tiket ke final dengan mengalahkan ganda putri Indonesia lainnya, Arlya Nabila Thesa Munggaran/Az Zahra Ditya Ramadhani. Menghadapi lawan dari Taiwan, Lanny/Fadia mengaku akan bermain lebih tenang dan saling percaya satu sama lain agar dapat tampil optimal di laga penentu.
Baca Juga : Timnas Indonesia Pakai Strategi Ini Buat Lolos Piala Asia U-17 2025
"Kekompakan kami dari setiap pertandingan bisa dikatakan meningkat. Untuk masalah chemistry satu sama lain tidak perlu diragukan,” jelas Fadia. Menurutnya, kemampuan mereka untuk saling mendukung satu sama lain menjadi kekuatan utama dalam perjalanan mereka ke final.
Menghadapi laga final, Lanny/Fadia sadar akan beratnya tekanan yang harus mereka hadapi, terutama melawan pasangan kuat seperti Hung/Hsieh. Meski demikian, Fadia menegaskan bahwa mereka tidak ingin terlalu terbebani oleh ekspektasi, dan memilih untuk bermain dengan pendekatan "nothing to lose" guna mengurangi tekanan yang bisa mempengaruhi performa mereka di lapangan.
"Tekanan buat kami pasti ada, tentu kami tidak mau memikirkan hal tersebut. Kami ingin bermain nothing to lose di pertandingan final,” ujar Fadia optimis.
Ia juga menambahkan bahwa kunci menghadapi final adalah menjaga fokus dan tampil lepas, agar permainan mereka lebih rileks dan minim kesalahan. Setelah laga semifinal, tim pelatih bersama Lanny/Fadia akan melakukan evaluasi untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi, terutama dalam menjaga ritme serangan dan mengurangi kesalahan sendiri yang sempat mengganggu performa di semifinal.
“Kami mencoba untuk mengurangi kesalahan yang tidak perlu dan menjaga kekompakan. Setelah ini, kami akan melakukan evaluasi lagi dari beberapa kesalahan kami hari ini,” tambah Fadia.