MATAJAMBI.COM - Manchester United kembali mengalami kekalahan mengejutkan, kali ini dari Brighton dengan skor 2-1 dalam lanjutan Liga Premier Inggris musim 2024/25 di Stadion American Express, Sabtu 24 Agustus 2024.
Kekalahan ini tak hanya menambah derita bagi Setan Merah, tetapi juga mengungkap sejumlah masalah yang masih menggelayuti tim asuhan Erik Ten Hag.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Komunitas American Express, mantan pemain Manchester United, Danny Welbeck, membuka keunggulan bagi Brighton pada babak pertama. United berusaha bangkit di babak kedua dan berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Amad Diallo.
Namun, mimpi buruk bagi United datang pada menit ke-95 saat Joao Pedro, yang tidak terkawal di tiang jauh, mencetak gol kemenangan untuk Brighton. Gol tersebut memastikan tiga poin berharga bagi tim tamu dan semakin menenggelamkan Manchester United dalam krisis.
Baca Juga : Kabar Bahagia, Justin Bieber dan Hailey Bieber Sambut Kelahiran Anak Pertama Mereka
Baca Juga : Ini 5 Potret Hot Audrey Davis, Putri David Naif yang Bikin Netizen Melongo! Ada Tato di Dada
Kekalahan ini bukan hanya menambah daftar kekalahan Setan Merah, tetapi juga mencatatkan rekor yang tidak diinginkan dalam sejarah Liga Premier. Menurut data dari Opta, Manchester United telah kebobolan lebih banyak gol pada menit ke-90 ke atas sejak Erik Ten Hag mengambil alih kendali pada musim 2022/23, dibandingkan dengan tim Liga Premier lainnya.
Rekor ini kontras dengan performa United di era sebelumnya, di mana mereka hanya kebobolan dua gol dalam 30 musim pertama Liga Premier pada menit-menit akhir.
Situasi ini jelas menimbulkan tanda tanya besar terkait efektivitas strategi Ten Hag dan pengaruhnya di klub. Kekalahan terbaru dari Brighton ini semakin memperburuk posisi manajer asal Belanda tersebut, yang kini berada di bawah tekanan besar untuk membalikkan keadaan di Old Trafford.
Dengan kekalahan ini, Manchester United harus segera mencari solusi untuk mengakhiri tren negatif dan mengembalikan kejayaan mereka di Liga Premier. Jika tidak, posisi Ten Hag sebagai manajer bisa semakin terancam, dan harapan Setan Merah untuk bersaing di papan atas Liga Premier akan semakin jauh dari kenyataan.*