Arab Saudi juga masih memiliki amunisi lain. Bek kanan mereka, Saud Abdulhamid, yang kini bermain di RC Lens, dikenal solid dalam bertahan sekaligus rajin membantu serangan. Catatan satu assist dari lima laga Ligue 1 musim ini membuktikan kontribusinya di lapangan.
Dari sisi nilai pasar pemain, Indonesia sedikit lebih unggul. Data Transfermarkt mencatat, total valuasi skuad Garuda mencapai 32,15 juta euro atau sekitar Rp546 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Arab Saudi yang berada di kisaran 30,6 juta euro atau sekitar Rp520 miliar.
Namun keunggulan tersebut bukan jaminan kemenangan, sebab Green Falcons punya pengalaman panjang di pentas internasional, termasuk Piala Dunia.
Sejumlah pemain Indonesia tercatat memiliki nilai transfer tinggi, di antaranya Jay Idzes yang kini bernilai 7,5 juta euro atau Rp127,5 miliar, Emil Audero dengan 3,2 juta euro atau Rp54,4 miliar, serta Kevin Diks yang mencapai 5 juta euro atau Rp85 miliar.
Dari sisi lawan, nama Firas Al Buraikan menjadi yang paling mahal dengan nilai pasar 4,5 juta euro atau sekitar Rp76,5 miliar, disusul Musab Aljuwayr sebesar 4 juta euro atau Rp68 miliar.
Dengan catatan positif di dua pertemuan sebelumnya, Timnas Indonesia punya modal kuat untuk tampil percaya diri. Kabar kembalinya Ole Romeny dari cedera juga menambah optimisme publik Tanah Air.
Di sisi lain, kemungkinan absennya Salem Al Dawsari bisa menjadi keuntungan, namun Patrick Kluivert tetap harus waspada karena lini serang Arab Saudi masih menyimpan ancaman lewat sosok Firas Al Buraikan.
Laga panas di Jeddah nanti diyakini akan menjadi ujian mental sekaligus pembuktian karakter.
Jika mampu tampil disiplin dan konsisten, bukan mustahil Timnas Indonesia kembali menciptakan kejutan serta menjaga asa menuju putaran final Piala Dunia 2026.