Metronews

Gubernur Dedi Mulyadi Kaget! Air Aqua Ternyata Bukan dari Mata Air Pegunungan tapi Hasil Pengeboran Sumur Dalam

0

0

matajambi |

Kamis, 23 Okt 2025 15:30 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Aqua - (ist)

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

SUBANG, MATAJAMBI.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dibuat terkejut saat mengetahui bahwa air mineral bermerek Aqua ternyata bukan berasal langsung dari mata air pegunungan, melainkan hasil pengeboran sumur dalam.

Fakta tersebut terungkap saat Dedi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik Aqua di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Awalnya, sidak tersebut dilakukan untuk meninjau penggunaan kendaraan besar milik perusahaan yang diduga menyebabkan kerusakan jalan akibat kelebihan kapasitas.

Namun, di luar dugaan, Dedi justru menemukan fakta baru mengenai sumber air produk tersebut.

Baca Juga:

PJ Sekda Rambe Batang Hari Resmikan Tarkam Nasional 2025, Ribuan Peserta Tumpah Ruah di Alun-Alun!

“Ini ngambil airnya dibor? Nggak akan berpengaruh pada pergeseran tanah?” tanya Dedi dengan ekspresi heran dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube pribadinya pada Kamis, 23 Oktober 2025.

Ia mengaku selama ini beranggapan bahwa air mineral tersebut bersumber dari mata air alami seperti yang kerap digaungkan dalam iklan.

“Saya kira ini air permukaan, semacam air sungai atau mata air. Jadi ini bukan air mata air ya, tapi sumur pompa dalam?” ujarnya lagi dengan nada terkejut.

Pihak perusahaan yang mendampingi kunjungan Dedi menjelaskan bahwa sumber air di pabrik Aqua Subang memang berasal dari sumur dengan kedalaman bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan meter.

Baca Juga:

HUT ke-26, Bupati Bambang Bayu Suseno Ajak Warga Satukan Tekad Wujudkan Muaro Jambi Berbakti

Sumber air di lokasi keempat misalnya, memiliki kedalaman sekitar 132 meter dan 102 meter, sementara di sumber kedua, kedalamannya mencapai 60 meter.

“Saya pikir awalnya air ini benar-benar dari mata air pegunungan yang dimanfaatkan. Ternyata dari pengeboran dalam,” tutur Dedi.

Menanggapi pertanyaan soal dampak pengeboran terhadap kondisi tanah di kawasan pegunungan, perwakilan Aqua menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada laporan dari warga terkait dampak negatif seperti pergeseran tanah atau penurunan permukaan tanah.

“Lokasi sumur kami berdampingan dengan sumber PDAM Subang. Kami juga bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk melakukan studi lingkungan dan posisi airnya memang berada di lapisan bawah,” jelas perwakilan Aqua.

Sumber :

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER