MATAJAMBI.COM – Suasana di area operasional PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Field Subang mendadak mencekam setelah terjadi ledakan dahsyat yang diduga berasal dari kebocoran gas, pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Insiden tersebut menyebabkan dua pekerja mengalami luka bakar parah dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di RS Hamori, Subang.
Informasi resmi disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan, yang menjelaskan bahwa kejadian bermula saat delapan karyawan dari shift ketiga mendengar suara desisan gas yang mencurigakan saat bertugas.
“Dua personel, yaitu Asep Andan dan Andi Irawan, langsung melakukan pengecekan untuk menelusuri sumber suara,” ujar Hendra dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Heboh! Ikan Patin Raksasa 45 Kg Gegerkan Warga Kalimantan Timur, Diduga Ditangkap di Sungai Mahakam
Namun, saat proses pemeriksaan sedang berlangsung, terjadi ledakan hebat dari saluran pipa gas, bahkan dentumannya terdengar hingga ke Kampung Babakan yang berjarak cukup jauh dari lokasi.
Akibat ledakan itu, Asep Andan mengalami luka bakar serius hingga 80 persen, sementara Andi Irawan mengalami luka bakar sekitar 9 persen. Keduanya segera dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan medis darurat.
Sejumlah saksi mata, termasuk Rifaldi Hendrawan (31) dan Nono (48), membenarkan adanya suara ledakan keras yang membuat panik warga di sekitar area kejadian.
“Suara ledakannya besar sekali, bikin kaget satu kampung,” ungkap Rifaldi.
Tim tanggap darurat dari pihak Pertamina dibantu petugas pemadam kebakaran bergerak cepat ke lokasi kejadian. Api berhasil dikendalikan sebelum meluas, sehingga tidak menimbulkan kebakaran lanjutan.
Baca Juga: Gaya Hidup Mewah Bikin Apes, Mantan Karyawati VIP PUB & BAR Jambi Gelapkan Duit Rp81 Juta
Sementara itu, Polres Subang langsung mengamankan area, melakukan pendataan terhadap korban dan saksi, serta berkoordinasi dengan pihak perusahaan guna proses investigasi lebih lanjut.
“Kami terus memantau situasi dan penanganan insiden ini. Masyarakat diimbau untuk tidak mendekat ke lokasi demi keamanan bersama,” tutup Kombes Hendra.