Plt Kepala BPBD Kabupaten Batang Hari, Sholihin, mengungkapkan bahwa sepanjang Januari hingga Juli 2025 telah terdeteksi 17 titik panas (hotspot), di antaranya empat dikonfirmasi sebagai titik api (firespot).
“Untuk bulan Juli ini saja, satu firespot terpantau di Kecamatan Muara Tembesi. Setelah menerima laporan, tim gabungan dari BPBD, Damkar, dan Manggala Agni langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemadaman,” jelas Sholihin.
Dari penelusuran di lapangan, lokasi kebakaran di Muara Tembesi diketahui merupakan lahan kosong yang terletak di belakang kawasan permukiman warga. Meski tidak tergolong lahan produktif, vegetasi liar dan semak-semak yang tumbuh lebat membuat api cepat menyebar.
Penyebab kebakaran dipastikan bukan berasal dari pembakaran sampah atau kesengajaan, melainkan karena unsur kelalaian manusia. “Meskipun tidak disengaja, dampaknya cukup signifikan dan hampir menyebar lebih luas,” tegas Sholihin.
Baca Juga: Erika Carlina Akui Hamil 9 Bulan, Hotman Paris Heran: Kok Baru Ketahuan Sekarang?
Keempat titik api yang terpantau dalam kurun waktu tersebut berada di Desa Bungku (Pemayng), Desa Serasah, Sridadi, dan Kecamatan Muara Tembesi.