Guru yang kehilangan kesabaran dan langsung mengandalkan hukuman fisik bisa jadi justru menciptakan trauma, menjauhkan murid dari semangat belajar, atau bahkan membentuk karakter pemberontak.
Dalam hukum Islam, memukul murid bukanlah pilihan utama. Pendekatan edukatif seperti memberikan tugas tambahan, hafalan Al-Qur’an, menyapu halaman, atau membersihkan tempat ibadah dinilai lebih membangun karakter dibanding hukuman fisik.
Bahkan Nabi Muhammad ﷺ menyampaikan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya. Maka, mendidik dengan akhlak yang baik akan melahirkan generasi yang penuh nilai, bukan sekadar taat karena takut.
Solusi Menghadapi Murid yang Nakal
Daripada mengandalkan hukuman fisik, guru dapat menerapkan hukuman edukatif yang bersifat membangun, seperti:
Menghafal surat pendek atau hadis.
Baca Juga: Jelang Duel Sengit Lawan Malaysia, Vanenburg: Kami Tak Datang untuk Imbang!Membersihkan lingkungan madrasah.
Membaca buku tentang akhlak.
Memberikan tanggung jawab kepemimpinan kecil agar murid belajar disiplin.
Penting pula peran orang tua dalam mendampingi anak di rumah. Murid yang sering berperilaku buruk di sekolah bisa jadi mengalami masalah di rumah, kurang perhatian, atau tidak mendapatkan pendidikan karakter yang cukup.
Mendidik adalah tugas mulia. Guru bukan hanya penyampai ilmu, tapi juga pembentuk moral dan masa depan. Maka, mendidik murid yang nakal bukan berarti harus keras. Terkadang, sentuhan kasih sayang jauh lebih mengubah daripada pukulan.
Wallahu a’lam.