Metronews

Cegah Haru di Arafah, Kemenag Upayakan Suami-Istri Jemaah Haji Bisa Bersatu di Armuzna

0

0

matajambi |

Rabu, 28 Mei 2025 09:23 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung


MATAJAMBI.COM - Salah satu persoalan yang mencuat dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 adalah munculnya kasus pasangan jemaah yang terpisah saat berada di Tanah Suci.

Mereka bukan hanya pasangan suami istri, tapi juga orang tua dan anak, hingga jemaah lansia dengan pendampingnya.

Situasi ini dipicu oleh sistem baru yang diterapkan tahun ini, di mana Indonesia menggunakan delapan perusahaan penyedia layanan (syarikah) berbeda untuk mendampingi jemaah selama menjalani rangkaian ibadah haji.

Banyaknya syarikah ini membuka kemungkinan satu kloter jemaah dilayani oleh perusahaan yang berbeda, sehingga menimbulkan perpisahan antara jemaah yang seharusnya berada dalam satu kelompok.

Baca Juga: IFG Hadirkan Solusi Perlindungan Perjalanan untuk Menyambut Libur Panjang 2025

Menanggapi persoalan tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi saat ini tengah melakukan upaya untuk mempertemukan kembali para pasangan yang terpisah.

Hal ini dianggap krusial menjelang fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina yang dikenal sebagai Armuzna.

PPIH pun intensif menjalin koordinasi dengan sektor-sektor pelayanan jemaah di Makkah guna menyusun skema terbaik untuk mengakomodasi penggabungan jemaah antarsyarikah.

Harapannya, para pasangan tersebut bisa berada dalam satu area tenda, satu maktab, atau setidaknya ditempatkan di lokasi yang berdekatan selama di Armuzna.

Baca Juga: Bupati BBS Kukuhkan Tim PKK, Posyandu, dan PAUD Muaro Jambi: Perkuat Peran Strategis untuk Masa Depan Anak Bangsa

“Misalnya untuk suami dan istri, meski tenda laki-laki dan perempuan dipisah, kami tetap upayakan agar mereka berada di area yang tidak berjauhan.

Sama halnya seperti saat di hotel, kamar mereka tetap terpisah, namun dalam satu gedung,” jelas Hilman Latief, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI, dalam keterangan resminya di Makkah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Ia juga menegaskan bahwa meskipun secara fisik berada di tenda yang berbeda, para jemaah tetap bisa berkegiatan bersama, misalnya saat di luar tenda ketika cuaca mendukung atau saat hendak melontar jumrah.

“Ketika waktunya melempar jumrah dan cuaca tidak terlalu panas, suami istri bisa berangkat bareng. Intinya, kami ingin memastikan jemaah tetap bisa saling mendukung satu sama lain,” tambahnya.

Baca Juga: Bupati Muaro Jambi Resmi Buka Pekan Olahraga dan Seni Siswa, Cetak Generasi Unggul Sejak Dini

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER