Metronews

Disalahkan Soal Banjir, JBC Jawab dengan Kolam Beton dan Sistem Drainase Mandiri

0

0

matajambi |

Kamis, 10 Apr 2025 19:02 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

Kolam yang ada saat ini memiliki kedalaman 2,5 meter dengan luas sekitar 1.474 meter persegi, dikelilingi area hijau seluas lebih dari 2.000 meter persegi. Secara keseluruhan, area JBC mencakup lahan sekitar 3.567 meter persegi.

Struktur lama kolam yang masih menggunakan cerucuk kayu dengan diameter 8–12 cm akan diganti sepenuhnya menggunakan beton bertulang agar ketahanan dan efisiensinya meningkat.

Dalam skema baru, kolam retensi juga akan berdiri secara independen, tak lagi terhubung langsung ke jaringan drainase kota, yang selama ini kerap menjadi sumber masalah utama karena tidak mampu mengalirkan air secara optimal saat curah hujan tinggi.

Selain pembaruan fisik, JBC juga menambahkan sistem pemantauan cuaca lokal berbasis sensor untuk memantau potensi banjir secara real-time dan mendukung keputusan cepat dalam penanganan situasi darurat.

Baca Juga: Viral! Dokter Residen RSHS Perkosa Keluarga Pasien, STR Dicabut Kemenkes Tanpa Ampun

Mario juga menegaskan bahwa banjir di kawasan kota tidak bisa diatasi hanya dengan membangun satu kolam retensi saja. Permasalahan utama justru terletak pada buruknya sistem drainase hulu yang belum terintegrasi dengan baik.

Untuk itu, JBC berharap langkah kolaboratif ini bisa jadi pemicu bagi instansi lain untuk ikut serta dalam perbaikan menyeluruh.

“Lingkungan yang sehat tidak bisa dibangun satu pihak saja. Harus ada sinergi kuat antara swasta, pemerintah, dan masyarakat,” tambahnya.

Pemerintah Kota Jambi Mengapresiasi atas keterbukaan dan kesediaan JBC untuk ikut menanggulangi masalah banjir dengan membenahi infrastruktur mereka.

Baca Juga: Canggih! Anting Ini Bukan Sekadar Aksesori, Tapi Bisa Baca Kondisi Tubuhmu 24 Jam

Inisiatif ini dinilai sebagai contoh ideal dari kerja sama lintas sektor dalam menciptakan kawasan urban yang tangguh terhadap perubahan iklim.

Jika tidak ada kendala teknis atau administratif, proses pembangunan kolam retensi versi baru ini direncanakan rampung sebelum akhir tahun 2025, tepat sebelum puncak musim hujan.

Sumber :

1 2 3

# TAGS

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER