Alat-alat berat tersebut digunakan untuk membersihkan material longsor serta merakit rangka baja jembatan bailey agar bisa segera dilalui kendaraan.
Menurut salah seorang warga setempat, Budi, keterlambatan penyelesaian jembatan bailey akan berdampak pada mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi. "Kami berharap pemasangan jembatan bailey ini bisa lebih cepat selesai karena banyak kendaraan, terutama truk dan bus, harus berputar jauh menggunakan jalur alternatif," ungkapnya.
Akibat kondisi ini, banyak kendaraan angkutan barang dan bus antar provinsi terpaksa memilih jalur lain, seperti melewati Rantau Ikil via Sungai Rumbai. Pergeseran jalur ini cukup berdampak pada aktivitas warga sekitar karena banyak kendaraan besar yang biasanya tidak melintas di kawasan tersebut.
Selain infrastruktur jalan, dampak dari kerusakan jembatan dan longsor ini juga dirasakan oleh sektor perdagangan dan distribusi logistik.
Baca Juga: Gubernur Hadiri Pisah Sambut Pj Bupati dan Bupati Terpilih Muaro Jambi, Ini Pesannya!Banyak pedagang yang mengeluhkan keterlambatan pengiriman barang akibat perubahan rute perjalanan. Sejumlah pengusaha angkutan juga mengeluh karena harus mengeluarkan biaya operasional lebih besar akibat rute yang lebih panjang.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus berupaya mempercepat perbaikan jalan dan jembatan agar mobilitas masyarakat kembali normal.
Selain perbaikan fisik, pihak berwenang juga mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat melintas di jalur rawan longsor, terutama di musim penghujan seperti sekarang.