MATAJAMBI.COM - Beberapa waktu lalu, seorang pengasuh anak di Surabaya, Jawa Timur, menjadi sorotan publik setelah nekat memberikan obat penggemuk badan berupa steroid kepada anak yang diasuhnya. Akibatnya, sang anak harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami efek samping yang berbahaya dari obat tersebut.
Linggra Kartika, ibu dari anak yang terkena dampak obat steroid tersebut, mengungkapkan kekecewaannya melalui unggahan di Instagram. Ia menyayangkan mengapa obat steroid, yang seharusnya hanya dapat dibeli dengan resep dokter karena memiliki tanda khusus berupa lambang 'K', justru dapat dengan mudah diperoleh di pasaran, termasuk di platform online.
"Masalahnya tuh obat ini bisa dibeli bebas di online. Harganya juga murah banget. Kalau sudah gini nggak tau juga siapa yang harus tanggung jawab," tulis Linggra dalam unggahannya.
Merespons kejadian ini, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Agustini Utari, SpA(K), memberikan peringatan keras kepada para orang tua agar tidak memberikan steroid kepada anak-anak hanya demi menambah nafsu makan. Steroid merupakan obat keras yang bisa menimbulkan efek samping serius jika tidak digunakan sesuai anjuran dokter.
Baca Juga : Heboh Foto Syur Pamer Alat Vital Mirip Abidzar Al Ghifari Viral di X, Netizen Desak Klarifikasi
"Steroid tidak boleh diberikan sembarangan, apalagi hanya untuk tujuan meningkatkan nafsu makan. Penggunaannya harus berdasarkan resep dokter dan di bawah pengawasan medis," ujar dr. Agustini dalam konferensi pers IDAI yang digelar pada Kamis, 17 Oktober 2024 seperti dilansir Detik.com.
Alternatif Aman Mengatasi Anak yang Sulit Makan
Dr. Agustini juga menyarankan bahwa sebenarnya ada banyak cara aman dan efektif untuk mengatasi anak yang mengalami masalah sulit makan, atau dikenal dengan istilah gerakan tutup mulut (GTM). Biasanya, masalah ini muncul saat orang tua mulai memberikan makanan tambahan pada anak.
"Memberikan makan pada anak memang tidak selalu mudah. Tetapi kita harus memastikan bahwa proses makan itu menyenangkan dan tidak membuat anak merasa tertekan. Pola makan harus disesuaikan dengan karakter anak," jelasnya.
Penting bagi orang tua untuk membuat suasana makan menjadi menyenangkan agar anak tidak merasa terpaksa atau tertekan saat makan. Paksaan justru dapat memicu reaksi penolakan dari anak, yang biasanya direspons dengan mengemut makanan.
Pesan dari Ketua Pengurus Pusat IDAI
Ketua Pengurus Pusat IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), juga turut mengingatkan para orang tua agar tidak memaksa anak-anak mereka untuk makan. Menurutnya, pemberian makan harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan penuh kebahagiaan. Anak-anak yang dipaksa makan cenderung merasa tertekan, yang justru dapat memperburuk nafsu makan mereka.