Hukum

Senyum di Balik Kesedihan: Mengungkap Misteri Kematian SAS, Mahasiswi UIN STS Jambi

0

0

matajambi |

Rabu, 17 Jul 2024 17:47 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung
Perlunya Dukungan Psikologis di Kampus

Baca Juga : Perampok Bersenpi Gasak Rp20 Juta di Tanjab Barat: Buronan Polisi, Inilah Kronologi Lengkapnya!

TariOctavia, seorang mahasiswa dari program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), mengajukan saran yang sangat penting. “UIN harus buat ruang konseling sih,” ujarnya.

Dengan kata-kata sederhana namun bermakna, dia menyoroti perlunya dukungan dan ruang bagi mahasiswa untuk berbicara dan mendapatkan bantuan profesional dalam menghadapi masalah-masalah pribadi.

Insri Wahyuni, mahasiswa lainnya, menekankan bahwa masalah yang dihadapi SAS mungkin bukan hanya terkait dengan tekanan akademik. “Kita enggak bisa bilang permasalahan di satu titik yaitu semester akhir atau skripsi. Bisa jadi alm mempunyai persoalan lain yang dia sendiri tidak bisa dan tidak tahu cara mencari jalan keluarnya,” ungkapnya.

Nur942 mengingatkan teman-temannya untuk tidak langsung menyimpulkan bahwa kejadian ini disebabkan oleh skripsi atau tekanan dosen. “Maaf ya teman-teman. Jangan langsung menyimpulkan bahwa kejadian ini dikarenakan skripsi atau dipersulit dosen. Karena masalah yang terjadi sama beliau ini hanya dia yang tahu,” tulisnya.

Baca Juga : Tegaskan Komitmen Perangi Narkoba, Gubernur dan Seluruh Pejabat Pemprov Jambi Lakukan Test Urine

Sikap Universitas: Lebih Peduli pada Kesehatan Mental Mahasiswa

Rektorat UIN STS Jambi turut berduka atas kejadian tragis ini. Rektor Prof. As'ad Isma, dalam keterangan tertulis, menginstruksikan para dekan untuk segera mengambil langkah strategis.

“Saya minta mulai dari rektorat hingga ke level dekan dan program studi untuk lebih berperan aktif. Kita harus lebih maksimal, intensif, dan interaktif lagi dengan mahasiswa,” tegasnya. 

Rektor juga berharap semua pejabat di universitas dapat memberikan pelayanan terbaik dan selalu aktif membantu mahasiswa yang menghadapi kendala dalam perkuliahan. "Kita harus lebih peduli dengan kondisi mental mahasiswa kita," imbuhnya.

Baca Juga : Kylian Mbappe Ungkap Rencana Bermain Bersama Vinicius Jr: Apa Kata Sang Bintang?

Kesimpulan: Pentingnya Dukungan dan Kepedulian

Kematian SAS menjadi pengingat bagi banyak pihak akan pentingnya kesehatan mental dan dukungan psikologis di lingkungan akademik. Para mahasiswa berharap adanya ruang konseling yang memadai di kampus dan perhatian lebih terhadap kondisi mental para mahasiswa.

Kasus ini menunjukkan bahwa di balik senyum ceria seseorang, bisa jadi tersimpan beban berat yang tidak terlihat. Kepedulian dan dukungan dari lingkungan sekitar sangatlah penting untuk mencegah tragedi serupa terulang di masa depan.*

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER