MATAJAMBI.COM – Banyak orang percaya bahwa minum alkohol sebelum tidur dapat membantu terlelap lebih cepat. Namun, anggapan tersebut terbantahkan.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa alkohol justru mengganggu kualitas tidur dan berdampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental.
Menurut riset di Finlandia tahun 2018, bahkan hanya satu gelas anggur mampu menurunkan kualitas tidur seseorang secara signifikan.
Efek sedatif alkohol memang memberi ilusi tidur lebih cepat, tetapi siklus tidur normal terutama fase REM (Rapid Eye Movement) menjadi terganggu.
“Tidur akibat alkohol bukanlah tidur alami. Pada fase awal malam, REM hampir sepenuhnya hilang sehingga tubuh dan otak tidak mendapat pemulihan maksimal,” kata seorang konsultan kesehatan tidur.
Dalam kondisi normal, seseorang melewati 4–6 siklus tidur setiap malam yang terdiri dari beberapa tahap tidur ringan, tidur dalam, gelombang lambat (deep sleep), hingga REM. Fase REM inilah yang berperan penting dalam pemulihan emosi, konsolidasi memori, serta kestabilan mental.
Namun, ketika alkohol masuk ke tubuh, siklus tersebut terganggu. Banyak orang justru terbangun mendadak di tengah malam, terutama sekitar pukul 3 pagi. Hal ini terjadi karena tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin untuk mengimbangi efek depresan alkohol.
Akibatnya, tidur menjadi terfragmentasi: sering terbangun, gelisah, dan sulit kembali terlelap. Kondisi ini membuat seseorang tetap merasa lelah meskipun tidur lebih dari delapan jam.
Kurangnya fase REM akibat konsumsi alkohol berulang kali dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, gangguan memori, hingga depresi.
“Bangun dengan perasaan lelah, gelisah, dan mudah marah adalah tanda nyata bahwa tidur kita tidak berkualitas,” jelas pakar tersebut.
Ahli kesehatan menegaskan, cara terbaik memperbaiki kualitas tidur adalah dengan menghentikan kebiasaan minum sebelum tidur.