Gantilah kaus kaki katun dengan yang berbahan wol, bambu, atau campuran sintetis yang memiliki teknologi wicking (menyerap dan mengeringkan keringat dengan cepat).
4. Rajin Mencuci Kaki dengan Benar
Gunakan sabun antibakteri dan air hangat setiap kali mandi. Jangan lupa untuk membersihkan sela-sela jari kaki, karena area ini sering menjadi tempat favorit bakteri untuk berkembang biak.
5. Gunakan Bedak Kaki atau Antiperspiran
Bedak kaki dapat menyerap kelembapan berlebih, sedangkan antiperspiran kaki dapat membantu mengurangi produksi keringat. Anda bisa mencoba bedak bayi, tepung maizena, atau semprotan khusus kaki sebelum mengenakan kaus kaki dan sepatu.
6. Biarkan Kaki Bernapas Saat Ada Kesempatan
Baca Juga: Bukan Cuma Paru-Paru! Ini 5 Bagian Tubuh yang Diam-Diam Dihancurkan saat Kita Rokok
Jika memungkinkan, lepaskan sepatu saat di rumah dan biarkan kaki terkena udara. Menggunakan sandal atau berjalan tanpa alas kaki di dalam rumah dapat membantu mengurangi kelembapan berlebih.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Jika berbagai cara di atas sudah dicoba tetapi bau kaki masih terus berlanjut, bisa jadi ada kondisi medis yang mendasarinya, seperti infeksi jamur atau hiperhidrosis (keringat berlebih).
Jika bau kaki sangat menyengat disertai gatal, kulit mengelupas, atau pecah-pecah, segera konsultasikan dengan dokter kulit atau spesialis penyakit kaki untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Waspada! 5 Buah Ini Bisa Bikin Bau Mulut, Nomor 3 Paling Mengejutkan!
Bau kaki bukanlah masalah yang tidak bisa diatasi. Dengan menjaga kebersihan kaki, memilih alas kaki yang tepat, serta mengurangi kelembapan, Anda bisa terbebas dari aroma tak sedap yang mengganggu kepercayaan diri.
Jadi, mulai sekarang, rawatlah kaki Anda dengan baik agar tetap segar sepanjang hari!