JAMBI, MATAJAMBI.COM – Dalam upaya mendukung pelestarian budaya lokal, Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos., MH., berkomitmen untuk memperjuangkan pengadaan perahu tradisional melalui pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR). Pernyataan ini disampaikan Gubernur Al Haris saat membuka Lomba Perahu Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2025 dalam rangka HUT ke-68 Provinsi Jambi. Acara tersebut berlangsung di Dermaga Sanggar Batik, Seberang Kota Jambi, pada Sabtu 25 Januari 2025.
“Saya sudah mendengar masukan dari panitia terkait kebutuhan perahu. Untuk penyediaan 10 unit perahu tradisional, diperlukan anggaran sekitar Rp500 juta, dengan harga Rp50 juta per unit. Kita akan coba mengupayakan dana CSR untuk mendukung kebutuhan ini. Saya meminta agar panitia segera mengajukan proposal resmi agar prosesnya dapat segera dilaksanakan,” kata Gubernur Al Haris.
Gubernur juga menjelaskan bahwa pengadaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) membutuhkan waktu lebih lama karena tahun ini prioritas anggaran difokuskan pada program peningkatan gizi masyarakat. “Namun, jika memungkinkan, kita akan memaksimalkan koordinasi dengan pihak swasta melalui dana CSR. Saya akan berbicara dengan para pengusaha agar dapat mendukung pengadaan ini,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Gubernur Al Haris menekankan pentingnya menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal, termasuk tradisi lomba perahu tradisional yang menjadi bagian dari sejarah panjang Sungai Batanghari. “Acara ini tidak hanya untuk memperingati ulang tahun ke-68 Provinsi Jambi, tetapi juga menjadi refleksi sejarah dan upaya menjaga warisan budaya di sungai kebanggaan kita ini. Selain itu, kita ingin mengedukasi masyarakat agar peduli terhadap lingkungan dengan tidak mencemari sungai,” ujarnya.
Baca Juga : Gubernur Al Haris Lantik Kepala Sekolah dan Pejabat Fungsional, Dorong Penguatan SDM
Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada peserta lomba dan masyarakat yang hadir memeriahkan acara tersebut. Ia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang pelestarian budaya dan lingkungan. “Saya berharap nilai-nilai budaya dan tradisi ini dapat diwariskan kepada generasi muda, sehingga mereka memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan dan kebanggaan daerah,” katanya.
Ketua Panitia Pelaksana, Aswan Hidayat Usman, melaporkan bahwa tahun ini terdapat dua jenis kegiatan, yaitu parade perahu hias yang diikuti oleh 14 peserta dari lima kabupaten/kota, serta perlombaan perahu tradisional yang melibatkan 28 tim. “Tahun ini hadiah untuk para pemenang meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Hal ini berkat dukungan penuh dari Gubernur, Ketua DPRD, dan para anggota dewan,” jelas Aswan.
Aswan juga mengungkapkan aspirasi dari komunitas dayung tradisional yang mengharapkan dukungan pemerintah dalam pengadaan perahu baru. “Saat ini, sebagian besar perahu yang digunakan sudah berusia lebih dari 20 tahun. Kondisi ini membuat perbaikan terus-menerus diperlukan agar tetap layak untuk berlomba,” ungkapnya. Ia berharap pemerintah dapat memberikan solusi untuk pengadaan perahu baru yang lebih kokoh dan memenuhi kebutuhan perlombaan.
Gubernur Al Haris menutup acara dengan pesan penting agar tradisi lomba perahu tradisional tetap dilestarikan, mengingat Sungai Batanghari merupakan bagian integral dari sejarah dan identitas masyarakat Jambi. “Saya berharap tradisi ini terus berlanjut dan mendapat perhatian dari seluruh elemen masyarakat. Sungai ini lebih tua dari sejarah Jambi itu sendiri, dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya,” pungkasnya.