MUARO JAMBI, MATAJAMBI.COM – Perayaan HUT ke-80 RI di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, berubah menjadi sorotan publik setelah insiden memalukan terjadi saat penampilan drumband MTsN 7 Sungai Bahar.
Acara yang seharusnya menjadi ajang kebanggaan pelajar justru berakhir dengan tangis kecewa.
Pasalnya, penampilan drumband para siswa tiba-tiba terganggu lantaran panitia justru memutar lagu ulang tahun dengan volume sangat keras untuk merayakan hari jadi Camat Sungai Bahar, Agus Riyadi, yang berusia 51 tahun.
Insiden terjadi pada Minggu, 17 Agustus 2025, di Lapangan Unit 4 Kecamatan Sungai Bahar. Saat pasukan drumband sedang beraksi, musik ulang tahun mendadak diputar melalui pengeras suara. Suasana pun berubah kacau.
Konsentrasi anak-anak buyar, atraksi terhenti, dan akhirnya mereka terpaksa meninggalkan lapangan dengan mata berkaca-kaca.
"Kami diundang secara resmi, tapi justru tidak dihargai," tulis akun Threeff yang ikut membagikan momen tersebut di media sosial.
Para orang tua yang hadir pun ikut kecewa melihat anak-anak mereka harus menelan kekecewaan padahal telah berlatih berhari-hari.
“Kalau akhirnya mereka dipaksa berhenti, itu sama saja meremehkan usaha anak-anak,” ucap salah seorang wali murid.Video kejadian ini kemudian viral setelah diunggah oleh akun Instagram @feedgramindo pada Senin, 18 Agustus 2025.
Dalam captionnya, akun tersebut menuliskan sindiran pedas: “Gak ngotak, HUT RI di Jambi, ASN malah putar musik ulang tahun buat Camat, anak drumband menangis.”
Unggahan itu langsung dibanjiri komentar warganet. Banyak yang mengecam sikap panitia dan ASN di lingkungan kantor Camat Sungai Bahar yang dianggap tidak profesional.
“Tidak kebayang capeknya mereka latihan, eh malah dipaksa berhenti. Peluk jauh buat adik-adik,” tulis akun @erlaalifya.
“Ada yang namanya adab, kalau punya adab pasti bisa menghargai orang lain, meskipun anak kecil sekalipun,” tambah warganet lain.
Tokoh agama setempat, Ustadz Amir, juga ikut memberikan tanggapan. Ia menilai panitia seharusnya segera meminta maaf secara terbuka agar tidak menimbulkan kekecewaan lebih besar di masyarakat.
“Walaupun itu kegiatan suka cita ulang tahun pemimpin kalian, harusnya jangan sampai mengorbankan penampilan anak-anak.