Kekalahan ini memunculkan berbagai evaluasi dan kritik terhadap performa tim. Setidaknya ada lima faktor utama yang dianggap menjadi penyebab gagalnya Timnas Indonesia meraih poin di laga hidup mati tersebut.
1. Strategi Patrick Kluivert Kurang Efektif
Pelatih Patrick Kluivert dinilai gagal menerapkan strategi yang tepat. Formasi 4-2-3-1 yang digunakan tidak berjalan efektif dan membuat lini serang Indonesia kesulitan menembus pertahanan Irak.
Pergantian pemain yang dilakukan di babak kedua pun tidak memberikan dampak signifikan terhadap jalannya pertandingan.
2. Lini Depan Tumpul
Penyerang muda Mauro Zijlstra yang dipercaya sebagai ujung tombak tidak mampu berbuat banyak meski mendapat sejumlah peluang. Dukungan dari lini tengah melalui Ricky Kambuaya dan Eliano Reijnders juga belum maksimal, membuat Indonesia minim ancaman di depan gawang lawan.
                        
            
            
            
3. Keputusan Kontroversial Wasit Ma NingPertandingan juga diwarnai keputusan kontroversial dari wasit asal China, Ma Ning. Pada masa injury time, Miliano Jonathans dijatuhkan oleh bek Irak, Zaid Tahseen, di dekat kotak penalti. 
Namun wasit hanya memberikan tendangan bebas alih-alih penalti, meski pelanggaran terlihat terjadi di area terlarang. 
Keputusan itu memicu protes keras dari para pemain Indonesia dan dinilai berpengaruh terhadap hasil akhir.
4. Blunder Fatal Rizky Ridho
Gol tunggal Irak berawal dari kesalahan fatal bek Rizky Ridho yang kehilangan bola di area sendiri.