MATAJAMBI.COM – Di tengah maraknya aktivitas digital, ancaman penyadapan ponsel kini semakin nyata.
Banyak pengguna smartphone tak menyadari bahwa perangkat yang mereka gunakan setiap hari bisa menjadi alat pengintai tanpa disadari.
Fenomena ini kian mengkhawatirkan karena hampir semua aplikasi kini meminta izin untuk mengakses kamera, mikrofon, hingga lokasi pengguna. 
Celah tersebut sering dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk memasang perangkat lunak mata-mata atau spyware yang diam-diam merekam data pribadi.
Pakar keamanan siber menyebut, pengguna ponsel di Indonesia termasuk yang paling rentan menjadi korban penyadapan karena kurangnya kesadaran terhadap keamanan digital.
“Banyak orang dengan mudah mengizinkan akses tanpa membaca detailnya. Dari situ, pintu penyadapan terbuka lebar,” ujar salah satu pakar keamanan teknologi.
                        
            
            
            
Ada sejumlah gejala yang bisa menjadi sinyal bahwa ponsel kamu sedang dipantau. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:Pertama, baterai ponsel cepat habis tanpa sebab yang jelas. Aplikasi penyadap biasanya berjalan diam-diam di latar belakang dan terus mengirim data, menyebabkan daya terkuras lebih cepat dari biasanya.
Kedua, ponsel terasa panas meski tidak digunakan. Ini bisa menandakan ada proses tersembunyi yang aktif secara terus-menerus.
Ketiga, kuota internet tiba-tiba boros. Spyware membutuhkan koneksi untuk mengirim rekaman atau data ke server pelaku.
Jika data habis cepat tanpa aktivitas berat, bisa jadi ada yang tidak beres.
Keempat, muncul aplikasi asing dengan nama aneh seperti “System Service” atau “Update Tool”. Bila menemukannya, segera hapus aplikasi tersebut.